Bencana

Pengertian dan Penyebab Gempa Bumi

Gempa bumi adalah fenomena alam yang terjadi ketika terjadi pergeseran atau pelepasan energi di dalam kerak bumi. Hal ini seringkali mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan infrastruktur, serta dapat menimbulkan bahaya bagi manusia. Kami ingin membahas tentang pengertian gempa bumi secara detail dalam artikel ini.

Pengertian Gempa Bumi

Gempa bumi terjadi ketika terjadi pergeseran atau pelepasan energi yang menyebabkan gelombang getaran yang merambat melalui kerak bumi. Gelombang ini dapat menyebabkan guncangan dan goncangan pada permukaan bumi, dan seringkali dapat dirasakan oleh manusia. Gempa bumi dapat terjadi di berbagai tempat di dunia, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti aktivitas tektonik, aktivitas gunung berapi, dan aktivitas manusia seperti pengeboran minyak atau penggalian tambang.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kekuatan gempa bumi adalah magnitudo, yaitu ukuran kekuatan gempa bumi. Magnitudo diukur menggunakan skala Richter, dan setiap peningkatan satu satuan pada skala Richter berarti gempa bumi yang terjadi memiliki energi yang 10 kali lebih besar. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi kekuatan gempa bumi adalah kedalaman sumber gempa bumi, serta karakteristik batuan dan struktur geologis di daerah tersebut.

Gempa bumi seringkali menimbulkan bahaya dan kerusakan yang serius bagi manusia. Beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan oleh gempa bumi adalah kerusakan bangunan dan infrastruktur, tsunami, longsor, dan kebakaran. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang gempa bumi dan cara-cara untuk mengurangi risiko bahaya dan kerusakan akibat gempa bumi.

Pinjaman Online Baca juga: Erek erek 2d Bergambar Lengkap

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bahaya dan kerusakan akibat gempa bumi. Salah satunya adalah dengan membangun bangunan yang tahan gempa. Bangunan yang dirancang untuk tahan gempa memiliki struktur dan bahan yang dirancang untuk meredam getaran dan goncangan yang terjadi selama gempa bumi. Selain itu, sangat penting untuk memiliki perencanaan bencana yang baik dan melakukan latihan evakuasi secara berkala.

Baca juga: Kenali Tanda-Tanda Terjadinya Gempa Bumi

Menurut para ahli, gempa adalah merupakan getaran yang terjadi di bumi akibat adanya pergerakan lempeng tektonik. Gempa bisa terjadi di permukaan bumi atau di didalam bumi serta bisa menyebabkan kerusakan struktur bangunan serta bencana alam lainnya. Selain itu, para ahli juga menyatakan bahwa gempa bisa terjadi secara tiba-tiba serta bisa mempunyai intensitas yang berbeda-beda, tergantung pada faktor seperti kedalaman sumber gempa, jenis serta kondisi lempeng tektonik, serta kondisi geologi di wilayah yang terkena akibat.

Seismograf adalah merupakan perlengkapan yang dipergunakan untuk mendeteksi serta mengukur gempa bumi. John Milne adalah merupakan seorang ahli geologi Inggris yang dikenal dikarenakan menemukan seismograf, sebuah perlengkapan yang dipergunakan untuk mendeteksi getaran bumi. Ia lahir pada tahun 1850 di Liverpool, Inggris, serta menghabiskan kebanyakan hidupnya di Jepang, di mana ia mengembangkan teknologi seismograf serta dapat membantu pelajari gempa bumi. Ia meninggal pada tahun 1913.

Ia menemukan cara untuk mengukur getaran tanah dengan mempergunakan sebuah perlengkapan yang disebut dengan selubung galvanometer. Selubung ini terdiri dari sebuah bola yang bisa bergerak bebas di didalam sebuah cincin yang dipasang pada sebuah poros. Bola ini akan bergerak ke arah yang sama dengan arah getaran tanah, sehingga bisa dapat membantu kita mengukur intensitas gempa bumi.

Baca juga :  Gempa Taiwan Peringatan bagi Jakarta

Seismograf adalah merupakan perlengkapan yang dipergunakan untuk mendeteksi getaran gempa serta mencatat amplitudo serta frekuensi getaran tersebut. Seismograf terdiri dari dua bagian utama, adalah sensor seismik serta recorder. Sensor seismik adalah merupakan bagian dari seismograf yang menangkap getaran gempa serta mengubahnya menjadi sinyal elektrik. Sinyal elektrik tersebut sesudah itu diteruskan ke recorder, yang adalah merupakan bagian dari seismograf yang berfungsi untuk mencatat sinyal elektrik tersebut.

gempa Bumi

Sejarah gempa bumi telah terjadi sejak zaman purba serta telah menyebabkan kerusakan serta kehancuran yang luar biasa sepanjang sejarah manusia. Gempa bumi pertama yang dicatat didalam sejarah adalah merupakan gempa bumi yang terjadi di Mesir pada tahun 1375 SM. Gempa ini disebutkan didalam sebuah hieroglif di Piramida Saqqara, yang menunjukkan bahwa gempa ini menyebabkan kerusakan yang luas di semua wilayah Mesir.

Gempa bumi terbesar yang pernah terjadi adalah merupakan gempa bumi Valdivia yang terjadi di Chile pada tanggal 22 Mei 1960. Gempa ini mempunyai magnitudo 9,5 pada skala Richter, yang adalah merupakan magnitudo terbesar yang pernah tercatat sepanjang sejarah.

Gempa bumi terbesar yang pernah terjadi pada zaman modern setelah ditemukannya seismograf adalah merupakan gempa bumi Valdivia yang terjadi di Chile pada tanggal 22 Mei 1960. Gempa ini mempunyai magnitudo 9,5 pada skala Richter, yang adalah merupakan magnitudo terbesar yang pernah tercatat sepanjang sejarah.

Selain itu, gempa ini menyebabkan kerusakan yang sangat luas di semua wilayah Chile, serta juga menimbulkan tsunami yang menyebar ke semua wilayah di sekitar Samudra Pasifik. Akibat gempa ini, lebih dari 1.655 orang meninggal, serta ratusan ribu orang lainnya mengalami luka-luka atau kehilangan rumah mereka. Gempa ini juga mempunyai efek world, dengan kebanyakan negara di semua dunia merasakan getaran yang disebabkannya.

Sementara itu gempa bumi terbesar yang pernah terjadi di Indonesia adalah merupakan gempa bumi yang terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004. Gempa ini mempunyai magnitudo 9,1 pada skala Richter, serta adalah merupakan salah satu dari gempa bumi terbesar yang pernah tercatat didalam sejarah. Gempa ini menyebabkan kerusakan yang luas di semua wilayah Aceh, serta juga menimbulkan tsunami yang menyebar ke semua wilayah di sekitar Samudra Hindia.

Akibat gempa ini, lebih dari 230.000 orang meninggal, serta ratusan ribu orang lainnya mengalami luka-luka atau kehilangan rumah mereka. Gempa ini juga mempunyai efek world, dengan kebanyakan negara di semua dunia merasakan getaran yang disebabkannya.

Jenis-Jenis Gempa Bumi

Terdapat sejumlah jenis gempa bumi, di antaranya adalah merupakan gempa tektonik, gempa vulkanik, gempa letusan gunung berapi, serta gempa tektonik lokal. Gempa tektonik diakibatkan oleh gerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi, sedangkan gempa vulkanik terjadi dikarenakan letusan gunung berapi. Gempa tektonik lokal terjadi pada wilayah yang mempunyai aktivitas tektonik yang rendah.

1. Gempa tektonik

Gempa tektonik adalah merupakan gempa yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan Bumi. Gempa ini umumnya diakibatkan oleh kegiatan tektonik lempeng, seperti ketika dua lempeng saling bergerak serta bertabrakan atau terpisah satu sama lain. Gempa tektonik bisa menyebabkan kerusakan yang besar di sekitar wilayah tempat terjadinya gempa.

2. Gempa vulkanik

Gempa vulkanik adalah merupakan gempa yang diakibatkan oleh aktivitas vulkanik. Gempa ini umumnya terjadi di dekat gunung berapi atau wilayah yang mempunyai aktivitas vulkanik. Pada gempa vulkanik, pergerakan dari magma atau lava di didalam gunung berapi bisa menyebabkan terjadinya gempa. Gempa vulkanik umumnya tidak sebesar gempa tektonik, tetapi bisa menyebabkan kerusakan pada bangunan di sekitar gunung berapi.

Baca juga :  Kali Bangleo Menyempit, Warga Keluhkan Banjir

3. Gempa letusan gunung berapi

Gempa yang dihasilkan dari letusan gunung berapi adalah merupakan gempa yang terjadi akibat adanya gerakan dari didalam bumi yang menyebabkan gunung merapi meletus. Gempa ini umumnya diakibatkan oleh adanya tekanan yang terakumulasi didalam magma yang terdapat di didalam gunung, yang akhirnya terjadi letusan serta menghasilkan gempa. Gempa yang dihasilkan dari letusan gunung berapi umumnya mempunyai kekuatan yang sangat besar serta bisa menyebabkan kerusakan yang luas pada bangunan serta infrastruktur di sekitar gunung tersebut.

4. Gempa lokal

Gempa lokal adalah merupakan gempa yang tidak terasa oleh masyarakat di sekitar tempat terjadinya gempa, tetapi bisa ditemui oleh perlengkapan seismograf. Gempa lokal umumnya diakibatkan oleh aktivitas tektonik di didalam Bumi, seperti gerakan lempeng tektonik atau patahan-patahan di didalam litosfer. Gempa lokal umumnya tidak menimbulkan kerusakan besar, tetapi bisa menyebabkan getaran yang terasa oleh orang-orang di sekitarnya.

Jenis-Jenis gempa berdasarkan gelombang getaran

Terdapat sejumlah jenis gempa berdasarkan gelombang getaran yang ditimbulkannya, di antaranya adalah merupakan:

  • Gempa P-samping (Major Wave / Longitudinal Wave) 

Gempa jenis ini adalah merupakan gempa yang pertama kali terjadi serta ditandai dengan getaran yang searah dengan arah perambatan gelombang. Gelombang ini bisa menembus batuan serta menyebar dengan kecepatan yang relatif menjadi lebih cepat dibandingkan dengan gelombang lainnya. Gempa adalah merupakan getaran yang diakibatkan oleh pemindahan energi yang terjadi di didalam Bumi. Gempa terjadi ketika batuan yang terdapat di didalam Bumi mengalami tekanan serta tarik yang cukup kuat, sehingga menyebabkan terjadinya patahan atau retakan pada batuan tersebut.

Saat terjadi gempa, sejumlah jenis gelombang seismik akan tercipta, salah satunya adalah merupakan gelombang primer atau yang biasa disebut sebagai gelombang P. Gelombang P adalah merupakan gelombang yang pertama kali terjadi ketika terjadi gempa. Gelombang P adalah merupakan gelombang yang mempunyai kecepatan yang paling cepat di antara jenis gelombang seismik lainnya.

Gelombang P juga adalah merupakan gelombang yang mempunyai frekuensi tinggi serta mempunyai amplitudo yang kecil. Dikarenakan kecepatannya yang cepat, gelombang P umumnya yang pertama kali sampai ke stasiun seismograf serta bisa dipergunakan untuk menentukan titik asal gempa.

  • Gempa S-samping (Secondary Wave / Transverse Wave) 

Gempa jenis ini adalah merupakan gelombang yang terjadi setelah gelombang P-samping. Gelombang ini ditandai dengan getaran yang berlawanan dengan arah perambatan gelombang serta hanya bisa menembus batuan yang lembek saja. Kecepatan perambatannya juga lebih lambat dibandingkan dengan gelombang P-samping.

Gempa adalah merupakan getaran atau goyangan yang terjadi di didalam tanah. Gempa bisa dibagi menjadi sejumlah jenis, salah satunya adalah merupakan gempa sekunder. Gempa sekunder adalah merupakan getaran yang terjadi setelah gempa utama.

Gempa sekunder bisa terjadi dikarenakan adanya tekanan yang terkonsentrasi pada bagian bawah permukaan bumi, yang menyebabkan bagian atas permukaan bumi bergerak atau bergetar. Gempa sekunder juga bisa terjadi dikarenakan adanya perubahan tekanan di didalam tanah akibat gempa utama.

  • Gempa L-samping (Floor Wave / Longitudinal Wave)  

Gempa jenis ini adalah merupakan gelombang yang hanya bisa menyebar di permukaan bumi. Gelombang ini ditandai dengan gerakan naik-turun yang cepat serta bisa menimbulkan kerusakan yang cukup besar di wilayah yang terkena dampaknya.

Kecepatan perambatannya juga lebih lambat dibandingkan dengan gelombang P-samping serta S-samping. Gempa floor wave adalah merupakan jenis gelombang gempa yang bergerak di permukaan bumi. Gempa floor wave terjadi ketika gelombang gempa melalui lapisan-lapisan batuan di bawah permukaan bumi, serta merambat ke permukaan bumi.

Baca juga :  PAM Jaya Berikan Bantuan Air Bersih untuk Korban Banjir

Gempa floor wave umumnya mempunyai frekuensi yang lebih rendah dibandingkan dengan gelombang gempa lainnya, sehingga bisa memberikan getaran yang lebih lama serta lebih kuat. Gempa floor wave bisa mempengaruhi wilayah yang luas serta bisa menyebabkan kerusakan struktur bangunan.

Seluruh jenis gempa tersebut bisa terjadi secara bersamaan saat terjadi gempa bumi. Akan tetapi, jenis gempa yang paling kerap terjadi adalah merupakan gempa P-samping serta S-samping, sedangkan gempa L-samping jarang terjadi.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Penyebab utama terjadinya gempa bumi adalah merupakan gerakan tektonik lempeng. Lempeng-lempeng ini bisa bergerak secara perlahan-lahan atau mendadak, yang menyebabkan terjadinya gempa bumi ketika permukaan bumi bergeser. Gerakan ini bisa terjadi di permukaan bumi atau di didalam tanah, serta bisa menyebabkan kerusakan struktur bangunan serta tanah. Terdapat juga sejumlah faktor lain yang bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi, seperti aktivitas vulkanik, penambangan, serta perubahan tekanan air di didalam tanah.

Terdapat sejumlah penyebab utama terjadinya gempa bumi, adalah:

  1. Gempa bumi bisa terjadi ketika tekanan serta gesekan antara lempeng tektonik meningkat hingga titik di mana batuan yang terdapat di bawah permukaan bumi tidak bisa lagi menahan tekanan tersebut, sehingga terjadi patahan atau retakan pada batuan tersebut.
  2. Gempa bumi juga bisa terjadi ketika tekanan magma di didalam bumi meningkat, sehingga terjadi pembuangan magma ke permukaan bumi melalui retakan-retakan yang terjadi pada batuan di bawah permukaan bumi.
  3. Gempa bumi juga bisa terjadi ketika terjadi aktivitas vulkanik, seperti letusan gunung berapi atau pembuangan lava.
  4. Gempa bumi juga bisa terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik yang cepat, seperti ketika lempeng tektonik saling bertabrakan atau saling menggeser satu sama lain.
  5. Gempa bumi juga bisa terjadi akibat aktivitas manusia, seperti ketika terjadi penambangan terlalu didalam atau pembangunan gedung atau jembatan yang terlalu besar yang bisa mempengaruhi struktur bumi di bawahnya.

Hal yang Harus Untuk dilakukan Saat Gempa Bumi 

Berikut adalah merupakan sejumlah cara yang bisa Kamu lakukan ketika terjadi gempa bumi:

  1. Apabila Kamu berada di didalam rumah, segera berlindung di bawah meja atau kursi yang kokoh atau di balik dinding yang kokoh. Hindari berdiri di dekat jendela atau meja yang lebar, dikarenakan benda-benda tersebut bisa jatuh serta menimbulkan luka.
  2. Apabila Kamu berada di luar rumah, segera berjalan ke tempat yang terbuka serta hindari berdiri di dekat bangunan tinggi atau pohon tinggi.
  3. Apabila Kamu berada di didalam kendaraan, segera menyudahi di tempat yang aman serta hindari berdiri di dekat bangunan tinggi atau pohon tinggi.
  4. Hindari mempergunakan elevate saat terjadi gempa bumi, dikarenakan elevate bisa terjebak di antara lantai.
  5. Apabila Kamu berada di dekat pantai, hindari berdiri di dekat pantai serta segeralah berjalan mengarah tempat yang aman, dikarenakan gempa bumi bisa menyebabkan terjadinya tsunami.
  6. Setelah gempa bumi berakhir, segera cek kondisi rumah Kamu serta segera lakukan evakuasi kalau diperlukan. Apabila terdapat kebakaran atau gasoline yang terbuka, segeralah menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Kesimpulan

Gempa bumi adalah merupakan suatu kejadian geologi yang diakibatkan oleh adanya gerakan tektonik di didalam Bumi. Gempa bumi terjadi ketika kerak Bumi bergeser atau terjadi perubahan tekanan di didalam Bumi, yang menyebabkan terjadinya getaran yang kuat. Getaran ini bisa terasa di permukaan Bumi, serta bisa menyebabkan kerusakan serta kehancuran di wilayah yang terkena dampaknya.

Gempa bumi bisa terjadi di wilayah mana saja yang terdapat di Bumi, tetapi umumnya terjadi di daerah-daerah yang mempunyai aktivitas tektonik yang tinggi, seperti di sepanjang lempeng-lempeng benua atau di sekitar cincin api (kebanyakan gempa bumi terjadi di sekitar cincin api) adalah Indonesia.

Kami berharap artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengertian gempa bumi dan cara-cara untuk mengurangi risiko bahaya dan kerusakan akibat gempa bumi. Dengan memiliki pemahaman yang baik tentang gempa bumi, kita dapat mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang tepat saat terjadi gempa bumi.

Artikel terkait

Back to top button