Umum

Jadwal Sholat Hari Ini Untuk Wilayah Seluruh Indonesia

Jadwal Sholat Hari Ini – Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah mengutus para Rasul, menurunkan al-Qur-an, membuat syari’at, menetapkan hukum, serta menjelaskan halal serta haram kepada hamba-hamba-Nya. Saya bersaksi bahwasa tidak terdapat ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah yang Esa, tidak terdapat sekutu bagi-Nya, serta aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (صلى الله عليه و سلم) adalah merupakan hamba serta Rasul-Nya. Semoga shalawat serta salam dicurahkan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (صلى الله عليه و سلم), keluarganya serta para Sahabatnya.

Seluruh kalangan muslim sepakat bahwa sholat lima waktu harus dikerjakan pada waktunya, dalilnya adalah merupakan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

“Sesungguhnya shalat itu adalah merupakan fardhu/wajib yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. [ QS. An Nisa’ (4) : 103]

Tabel Jadwal Sholat Hari Ini

Selain Jadwal Sholat lengkap didalam waktu satu bulan pada halaman depan, ini saya berikan Jadwal Sholat didalam bentuk lebih ringkas atau Jadwal Sholat Buat Hari ini. Semoga dapat dapat membantu didalam meningkatkan ibadah kita.

Baca juga: Doa Qunut Arab dan Latin Subuh, Nazilah Lengkap serta Artinya

Penentuan Jadwal Shalat Fardhu

Dari sudut pandang Fiqih penentuan waktu shalat fardhu seperti dinyatakan di didalam kitab-kitab fiqih adalah merupakan sebagi berikut :

Waktu Subuh   Waktunya diawali saat Fajar Shiddiq sampai matahari terbit (syuruk). Fajar Shiddiq ialah terlihatnya cahaya putih yang melintang  mengikut garis lintang ufuk di sebelah Timur akibat pantulan cahaya matahari oleh atmosfer. Menjelang pagi hari, fajar ditandai dengan adanya cahaya samar yang menjulang tinggi (vertikal) di horizon Timur yang disebut Fajar Kidzib atau Fajar Semu yang terjadi akibat pantulan cahaya matahari oleh debu partikel antar planet yang terletak antara Bumi serta Mentari. Setelah cahaya ini muncul sejumlah menit sesudah itu cahaya ini hilang serta langit gelap kembali. Saat berikutnya barulah muncul cahayamenyebar di cakrawala secara horizontal, serta inilah dinamakan Fajar Shiddiq. Secara astronomis Subuh dimulai saat kedudukan matahari  ( s° ) sebesar 18° di bawah horizon Timur atau disebut dengan “astronomical twilight”  sampai sebelum piringan atas matahari menyentuh horizon yang tampak (ufuk Hakiki / seen horizon). Di Indonesia khususnya Bagian Agama menganut kriteria sudut  s=20° dengan alasan kepekaan mata manusia lebih tinggi saat pagi hari dikarenakan perubahan terjadi dari gelap ke terang.

Waktu Zuhur  Disebut juga waktu Istiwa (zawaal) terjadi ketika matahari berada di titik tertinggi. Istiwa juga dikenal dengan sebutan Tengah Hari (midday/noon). Pada saat Istiwa, mengerjakan ibadah shalat (baik wajib maupun sunnah) adalah merupakan haram. Masa Zuhur tiba sesaat setelah Istiwa, yakni ketika matahari telah condong ke arah Barat. Masa tengah hari bisa dilihat pada almanak astronomi atau dihitung dengan mempergunakan algoritma tertentu. Secara astronomis, waktu Zuhur dimulai ketika tepi piringan matahari telah keluar dari garis zenith, yakni garis yang menghubungkan antara pengamat dengan pusat letak matahari ketika berada di titik tertinggi (Istiwa). Secara teoretis, antara Istiwa dengan masuknya Zuhur ( z° ) membutuhkan waktu 2 menit, serta untuk faktor keamanan umumnya pada jadwal shalat waktu Zuhur adalah merupakan 4 menit setelah Istiwa terjadi atau z=1°.

Waktu Ashar  Menurut Mazhab Syafi’i, Maliki, serta Hambali, waktu Ashar diawali kalau panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Sementara Madzab Imam Hanafi mendefinisikan waktu Ashar kalau panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Masa Ashar bisa dihitung dengan algoritma tertentu yang mempergunakan trigonometri tiga dimensi. Secara astronomis ketinggian matahari saat awal waktu Ashar bisa bervariasi tergantung posisi gerak tahunan matahari/gerak musim. Di Indonesia khususnya Bagian Religi menganut kriteria waktu Ashar adalah merupakan saat panjang bayangan = panjang benda + panjang bayangan saat istiwa. Dengan demikian besarnya sudut tinggi matahari waktu Ashar ( a° ) bervariasi dari hari ke hari.

Waktu Maghrib   Diawali saat matahari terbenam di ufuk sampai hilangnya cahaya merah di langit Barat.Secara astronomis waktu maghrib dimulai saat semua piringan  matahari masuk ke horizon  yang tampak (ufuk Mar’i / visible horizon) sampai waktu Isya adalah saat kedudukan matahari  sebesar i° di bawah horizon Barat.  Di Indonesia khususnya Bagian Agama menganut kriteria sudut i=18° di bawah horison Barat.

Waktu ‘Isya  Diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit Barat, hingga terbitnya Fajar Shiddiq di Langit Timur. Secara astronomis, waktu Isya  adalah merupakan kebalikan dari waktu Subuh adalah dimulai saat kedudukan matahari  sebesar i° di bawah horizon Barat sampai sebelum posisi matahari sebesar s° di bawah horizon Timur.

Waktu Imsak   Diawali 10 menit sebelum Waktu Subuh serta berakhir saat Waktu Subuh. Ijtihad 10 menit adalah merupakan ditaksir waktu saat Rasulullah membaca Al Qur’an sebanyak 50 ayat waktu itu. Buat waktu Imsak ini saya kutipkan dari pelbagai sumber, dikarenakan terdapat pergeseran interpretasi akan tujuan imsak diadakan. Dini mula imsak diperkenalkan kepada masyarakat menurut saya sebagai peringatan bahwa sebentar lagi waktu sahur akan habis. Artinya pada saat imsak tersebut waktu sahur belum habis tetapi dihimbau untuk mengurangi aktivitas makan serta minum dikarenakan khawatir kebablasan. Layaknya lampu kuning pada visitors gentle, artinnya siap-siap sebentar lagi puasa dimulai. Akan tetapi bersamaan waktu berjalan imsak ini terasimilasi kedalam ranah payung hukum puasa dimana banyak yang memahami imsak sebagai waktu awal dimulainya berpuasa.

Tiba pada saat ini masih banyak ditemukan orang yang berpegang teguh kepada pendapat bahwa imsak itu adalah merupakan awal dimulainya ibadah puasa. Meraka akan menghindari makan serta minum setelah imsak meskipun waktu subuh belum datang dikarenakan akan membatalkan puasa mereka.

Saya hanya ingin menggaris bawahi bahwa masih banyak hal-hal yang berkenaan dengan ibadah namum minim data sehingga kadang kali terjadi salah penafsiran di kalangan masyarakat, salah satunya imsak ini. Oleh dikarenakan itu pihak terkait harus dapat lebih memberikan data yang benar, akurat, serta lengkap ketika akan membuat serta mengeluarkan suatu aturan yang berfungsi untuk menunjang aktivitas tertentu agar dapat difahami sebagaimana mestinya.

menahan diri dari makan serta minum adalah merupakan mulai terbitnya fajar (masuknya waktu shubuh). Dasarnya firman Allah Ta’ala,

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.” (Qs. Al Baqarah: 187)

Juga dasarnya adalah merupakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

الفَجْرُ فَجْرَانِ ، فَجْرٌ يُحْرَمُ الطَّعَامُ وَتَحِلُّ فِيْهِ الصَّلاَةُ ، وَفَجْرٌ تُحْرَمُ فِيْهِ الصَّلاَةُ (أَيْ صَلاَةُ الصُّبْحِ) وَيَحِلُّ فِيْهِ الطَّعَامُ

“Fajar terdapat dua macam: [Pertama] fajar diharamkan untuk makan serta dihalalkan untuk shalat (yaitu fajar shodiq, fajar masuknya waktu shubuh, -pen) serta [Kedua] fajar yang diharamkan untuk shalat (adalah shalat shubuh) serta dihalalkan untuk makan (adalah fajar kadzib, fajar yang muncul sebelum fajar shodiq, -pen).”(Diriwayatakan oleh Al Baihaqi didalam Sunan Al Kubro nomor. 8024 didalam “Puasa”, Bab “Waktu yang diharamkan untuk makan bagi orang yang berpuasa” serta Ad Daruquthni didalam “Puasa”, Bab “Waktu makan sahur” nomor. 2154. Ibnu Khuzaimah serta Al Hakim mengeluarkan hadits ini serta keduanya menshahihkannya sebagaimana terdapat didalam Bulughul Marom)

Dasarnya lagi adalah merupakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إِنَّ بِلاَلاً يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ

“Bilal biasa mengumandangkan adzan di malam hari. Makan serta minumlah sampai kamu mendengar adzan Ibnu Ummi Maktum.” (HR. Bukhari nomor. 623 didalam Adzan, Bab “Adzan sebelum shubuh” serta Muslim nomor. 1092, didalam Puasa, Bab “Penjelasan bahwa mulainya berpuasa adalah merupakan mulai dari terbitnya fajar”). Seorang periwayat hadits ini mengatakan bahwa Ibnu Ummi Maktum adalah merupakan seorang yang buta serta beliau tidaklah mengumandangkan adzan sampai terdapat yang memberitahukan padanya “Masa shubuh telah tiba, waktu shubuh telah tiba.”

Demi merawat “keamanan” terhadap jadwal waktu shalat yang umumnya diberlakukan untuk suatu kawasan tertentu, maka didalam hal tersebut setiap awal waktu shalat mempergunakan kaidah “ihtiyati” adalah menambahkan sejumlah menit dari waktu yang sebenarnya. Besarnya ihtiyati ini umumnya ditambahkan 2 menit di awal waktu shalat serta dikurangkan 2 menit sebelum akhir waktu shalat.

Akibat pergerakan semu matahari 23,5° ke Utara serta 23,5° ke Selatan selama periode 1 tahun, waktu-waktu tersebut bergesar dari hari-kehari. Akibatnya saat waktu shalat juga mengalami perubahan. oleh sebab itulah jadwal waktu shalat disusun untuk kurun waktu selama 1 tahun serta bisa dipergunakan lagi pada tahun berikutnya. Selain itu posisi atau letak geografis serta ketinggian tempat juga mempengaruhi kondisi-kondisi tersebut di atas.

Baca juga: Do’a Sholat Dhuha Arab dan Latin beserta Terjemah dan Tafsir

Diagram Waktu Shalat
Diagram Masa Shalat berdasarkan posisi matahari

Berdasarkan konsep waktu mempergunakan posisi matahari secara astronomis para ahli kini berusaha membuat rumus waktu shalat berdasarkan letak geografis serta ketinggian suatu tempat di permukaan bumi didalam bentuk sebuah program komputer yang bisa menghasilkan sebuah tabulasi information secara akurat didalam sebuah “Jadwal Masa Shalat”. Kini software program waktu shalat terus dibuat serta dikembangkan diantaranya: Accurate Times, Athan Software program, Prayer Times, Mawaqit, Shalat Time dsb. serta software program produksi BHR Bagian Agama yang disebarluaskan secara nasional adalah Winhisab. Program ini masih terlalu sederhana untuk kelas Nasional serta saya yakin BHR dapat membuat yang lebih baik lagi.

Waktu Shalat Sunah

Tak seluruh shalat sunah memiliki waktu tertentu melainkan sejumlah shalat sunah sudah diatur waktunya. Masa-waktunya adalah merupakan mengikuti waktu shalat yang dianjarkan Nabi Muhammad s.a.w. Di antara shalat sunahyang untuk dilakukan mengikuti waktu tertentu adalah:

  • Shalat Dhuha – untuk dilakukan ketika waktu matahari baru naik (mengikut pandangan sejumlah ulama, pada ketinggian segalah atau tujuh hasta) atau sekitar 3,5° ketinggian Matahari.
  • Shalat Ied – untuk dilakukan pada waktu pagi hari raya yang pertama bagi kedu jenis hari raya tersebut, umumnya untuk dilakukan pada waktu Dhuha  adalah waktu matahari baru naik (mengikut pandangan sebagianulama, pada ketinggian segalah)
  • Shalat Tarawih – untuk dilakukan pada waktu Isya’ (umumnya untuk dilakukan selepas Shalat Isya’ sebelum kemunculan waktu imsak)
  • Shalat Sunat Gerhana – untuk dilakukan pada waktu gerhana (matahari atau bulan) sedang terjadi.
  • Shalat Sunat Rawatib – untuk dilakukan sebelum serta selepas solat fardhu. Tak seluruh solat memiliki kedua-dua solat sunat.

Waktu Haram Shalat

Berikut adalah merupakan waktu yang diharamkan solat (sebagian ulama mengatakan berlaku bagi selain tanah haram):

  • Waktu selepas shalat Subuh hingga terbit matahari.
  • Waktu mulai terbit matahari (syuruk) hingga matahari berada di kedudukan pada kadar segalah (tujuh hasta).
  • Waktu rambang (zawal, istiwa, rembah) atau waktu tengahari (matahari tegak) hingga gelincir matahari kecuali hari Jumaat.
  • Waktu selepas shalat Asar hingga matahari kekuningan.
  • Waktu matahari kekuningan hingga matahari terbenam.

Artikel terkait

Back to top button