Contoh Puisi Pendek Berbagai Tema
Contoh puisi pendek berbagai tema – Puisi menjadi salah satu jenis karya sastra yang cukup digemari banyak orang. Puisi juga bisa memikat hati para pembaca dikarenakan mempergunakan kata-kata indah dengan makna. Apabila anda belum pernah membaca contoh puisi pendek berbagai tema, anda mungkin akan kesulitan dalam membuat puisi yang indah.
Kata-kata yang dipergunakan di dalam puisi sendiri umumnya berbeda dengan kata-kata yang dipergunakan dalam cerita. Puisi juga tidak membutuhkan banyak kata, berbeda halnya dengan cerpen atau novel yang membutuhkan banyak kata.
Puisi juga lebih banyak mempergunakan bahasa konotasi (atau tidak sebenarnya). Keindahan puisi juga tercipta melalui pilihan bahasa yang digunakannya. Sementara itu, cerita umumnya dinikmati berdasarkan kepada rangkaian peristiwa, konflik, serta banyak hal lainnya.
Buat membuat puisi tidak harus panjang, tetapi dapat juga puisi pendek. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang contoh puisi pendek berbagai tema. Jadi, simak artikel ini sampai habis, ya.
Daftar Isi:
Unsur-Unsur yang Terdapat di dalam Puisi
Sama seperti karya sastra pada umumnya, puisi juga mempunyai unsur-unsur pembangun. Entah itu puisi panjang atau pendek, umumnya puisi memiliki sejumlah unsur berikut.
Diksi
Diksi sendiri secara sederhana dimaknai sebagai pilihan kata. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, puisi dibangun dengan kata-kata konotatif. Keindahan puisi setelah itu akan muncul kalau kita bisa memadukan kata-kata yang tidak biasa tersebut menjadi sebuah puisi. Pilihan kata yang cocok juga akan menghidupkan perasaan, kondisi, serta kisah-kisah yang terdapat di dalam puisi. Meskipun tampak gampang, penulis pemula umumnya cukup susah memilih kata saat membuat puisi.
Majas
Secara sederhana, majas adalah merupakan gaya bahasa dengan makna serta kiasan. Majas juga bisa diartikan sebagai cara-cara melukiskan sesuatu dengan melalui kegiatan menyamakan sesuatu serta sesuatu yang lain. Majas yang banyak muncul dalam puisi sendiri diantaranya adalah majas perbandingan. Buat membantu memahami apa itu majas, mari kita simak contoh puisi pendek berbagai tema berikut.
Di sepertiga malam,
Rintik hujan ini membangunkan aku dari lelap
Mataku terbuka
Akan tetapi Tiba-tiba, aku rindu bercerita kepada Tuhan
Dari potongan puisi di atas, baris kedua adalah merupakan kalimat yang mengandung majas. Majas yang dipergunakan adalah majas personifikasi, adalah majas yang menganggap bahwa benda yang bukan manusia mempunyai sifat seperti manusia. Personifikasi juga menjadi salah satu jenis majas yang banyak dipergunakan dalam sebuah puisi. Selain personifikasi, masih terdapat sangat banyak jenis majas yang lainnya.
Citraan
Citraan sebagai sebuah imajinasi yang muncul saat membaca karya sastra. Pengarang umumnya akan mempergunakan bahasa-bahasa yang sanggup membangkitkan pengalaman imajinasi pembaca. Citraan ini juga berhubungan dengan penginderaan. Kata-kata yang dipergunakan umumnya memunculkan gambaran panca indera. Oleh karenanya, citraan dibagi menjadi citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan perasaan serta citraan pengecap.
Gelap,
Belakangan, ini dunia bagaikan malam yang kelam sekali
Saya tidak bisa melihat warna serta tidak dapat merasakan kilatan cahaya
Dari potongan contoh puisi pendek berbagai tema di atas, citraan terdominan yang muncul ialah citraan penglihatan. Baris pertama hingga ketiga menunjukkan citraan penglihatan, sementara pada baris keempat menunjukkan citraan perasaan.
Rima
Rima sebagai suatu pengulangan bunyi, baik yang terdapat di dalam larik puisi maupun pada akhir baris setiap puisi. Rima juga bisa menghadirkan keindahan tersendiri pada pembaca. Contoh puisi pendek berbagai tema yang menghadirkan rima diantaranya adalah:
Gelap,
Saya berupaya keras untuk terlelap
Akan tetapi, dikarenakan merindukanmu, aku setelah itu ak dapat terlelap
Tanpamu, Saya kembali mengalami malam yang pengap
Unsur bunyi “ap” pada akhir baris puisi di atas adalah wujud dari Rima. Pengulangan bunyi ini umumnya menghadirkan keindahan tersendiri.
Contoh Puisi Pendek Berbagai Tema
Sepertiga Malam
Sepertiga Malam
Di sepertiga malam itu,
Rintik-rintik hujan setelah itu membangunkan aku dari lelap
Mataku terbuka
Tiba-tiba, aku merasa rindu sekali bercerita kepada Tuhan
Tuhan, Lelahku hari ini menghasilkan tangis kejar
Saya mau bangkit,
Akan tetapi realita yang tidak cocok setelah itu harap Kembali lagi menjatuhkanku
Tuhan, Saya setelah itu selalu mau menutup hari dengan tawa
Akan tetapi selalu terdapat kecewa yang mendera-dera
Haruskah aku untuk berpura-pura bahagia?
Di sepertiga malam, aku kembali mengaduh Tuhanku Maha Mendengar
Saya setelah itu akan terus berdoa hingga Tuhan memberiku Selera Senang
Tema dari contoh puisi “Sepertiga Malam” adalah ibadah. Pada puisi tersebut, penulis puisi mau mengungkapkan bahwa ia mau berdoa kepada Tuhan di sepertiga malam. Dalam hal ini, sepertiga malam adalah merupakan waktu dini hari.
Tak Puas
Tidak Puas…
Hutan telah mulai menguning
Sungai telah beracun limbah
Ikan-ikan mati tidak bersisa
Makhluk binasa serta tidak terdapat lagi pangan
Duit melimpah serta tidak terhitung berapa jumlah
Mataku silau pada harta akan tetapi tidak tahu apa bunganya
Puisi “Tidak Puas” ini bertemakan tentang keserakahan yang dimiliki oleh manusia. Seorang manusia yang serakah dapat menyebabkan kondisi alam menjadi rusak, walaupun itu dapat menghasilkan uang yang banyak.
Anak Nakalku
Kemana saja kau hingga kotor wajahmu
Kesayanganku dengan wajah yang kotor
Saya mencarimu hingga turut kotor
setelah itu membersihkan seluruh bajumu
aku menemukan permen karet di sepatumu
serta tahu itu permen karet
aku juga anda bermain di tempat sampah
aduhh,, pusing rasanya,, melihat anda
akan tetapi aku tidak mampu tidur tanpa anda
anakku,
serta kesayanganku
Puisi “Anak Nakalku” bertemakan kasih sayang orang tua. Adapun cerita dari puisi ini tentang orang tua, adalah ibunda yang sangat mencintai anaknya walaupun sang anak sangat nakal.
Dunia Kini Minggu Pagi pun Merebak
Bagai daun kering yang berguguran
Tidak henti-hentinya ia berguguran
Saat semuanya terlena serta berubah
Sekelompok manusia setelah itu berencana yang mengubah
Nan salah setelah itu menjadi seperti biasa
Nan aneh setelah itu menjadi seperti wajar
Hati-hatilah sayang
Itulah duniaku, kini.
Puisi “Bumi Kini Pekan Pagi pun Merebak” mempunyai tema perubahan yang terjadi pada manusia. Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud adalah perubahan sifat serta perilaku.
Bangku Di Teras Rumahku
Di kala senja melebur serta mengelabu
Di kala matahari setelah itu sangat lelah serta tidak ingin lagi duduk berbincang
Kelebatan malam setelah itu tidak lagi memberikan ultimatum serta ketakutan
Hingga jendela pun menjadi tertutup tidak membuatku turut masuk
Kursi yang terdapat di teras setelah itu teramat nyaman kalau kau disebelahnya
Selera sakit menjadi teramat berat hingga saat matahari tiba masih mau ia terduduk
Saya telah beranjak
Mencoba mengeringkan luka serta berusaha merajut kembali
Tak terdapat anda serta matahari
Saya masih berlama di sana
Berteriak di dalam kerinduan kepada jiwa-jiwa yang telah pergi
Puisi “Bangku Di Teras Rumahku” mempunyai tema kesedihan. Dari puisi ini menggambarkan seseorang yang sedang merasa sedih sambil menatap matahari serta ia bercerita tentang kerinduan yang sedang dialaminya.
Sumber: kly.akamaized.internet
Hutan Nan Rindang
Dengan pohon-pohon tinggi,
Nan menjulang ke langit biru,
Bersusun bersih sepanjang jalan.
Di antara daun-daun hijau,
Terdengar suara burung bernyanyi,
Serta hembusan angin yang sejuk,
Menyejukkan hati yang panas.
Hutan yang indah,
Lokasi yang tenang serta damai,
Menyegarkan pikiran serta jiwa,
Dari kebisingan dunia luar.
Di sini aku dapat merasa nyaman,
Mengunjungi hutan yang sejuk,
Menghirup udara yang segar,
Serta merasakan keindahan alam.
Sang Bapak yang Selalu Hadir
Di saat aku merasa sendiri,
Kau selalu terdapat di sisiku,
Menjadi pelindung serta penolong,
Di saat aku membutuhkanmu.
Kau selalu mengajariku,
Buat selalu tegar serta kuat,
Menghadapi seluruh cobaan,
Nan terjadi di kehidupan.
Kau selalu memberikan semangat,
Buat terus belajar serta berkembang,
Mengajarkanku untuk berpikir jernih,
Serta selalu memberikan solusi.
Sang Bapsak yang selalu hadir,
Di saat aku merasa lemah,
Kau selalu terdapat untukku,
Memberikan kekuatan serta harapan.
Pelukan Ibunda yang Menghibur
Ibunda,
pelukanmu selalu menghibur,
Mengusir seluruh rasa sesal serta sedih,
Di saat aku merasa lelah serta lemah,
Pelukanmu selalu menjadi tempat bernaung.
Ibunda,
kau selalu menyemangatiku,
Mengajarkanku untuk terus berjuang,
Serta tidak pernah menyerah,
Di saat aku merasa terpuruk.
Ibunda,
kau selalu menjadi panutan,
Bagi seluruh orang yang mengenalku,
Dengan kebaikan hatimu yang tulus,
Serta kecintaanmu yang tidak terbatas.
Ibunda,
pelukanmu selalu menghibur,
Di saat aku merasa kehilangan arah,
Kau selalu terdapat untukku,
Memberikan semangat serta kekuatan.
Menyerah
Saya kini harus menyerah
Sudah kucoba bertahan akan tetapi tidak kuasa
Karenanya Saya harus menyerah
Akbar harapanku untuk bisa bertahan akan tetapi hati tidak bisa juga menerima
Saya ini harus menyerah
Selera sakit telah terlalu parah hingga membuat hatiku pecah serta bergelimang darah
Serta perasaanku menjadi porak-poranda
Saya menjadi harus menyerah
Kan kututup setiap lembar kisah serta mimpi-mimpi indah hidup ini
Cukup sudah sampai disini,
aku menyerah.
Puisi “Menyerah” ini dapat dibilang mempunyai tema yang sama dengan judulnya, adalah menyerah. Ketika membaca puisi ini, kita akan mengetahui penulis puisi yang sudah mulai menyerah serta tidak dapat berharap dikarenakan hatinya sudah hancur serta perasaannya pun sulit untuk tumbuh kembali.
Baca juga: Download Komikindo Apk Terbaru 2023, Baca Komik Indonesia Gratis
Sembahyang Kangen
Bahkan ombak ini menolak membawa rinduku kepadamu
Seiring angin setelah itu disembahyangkan diri
Mentakbirkan daun serta rumput
Melambai-lambai jauh padamu
Gelora doa serta dzikir ombak
Mentasbihkan ia pasir-pasir
Menghampar ia sepanjang waktu
Kini baru kupahami
Kangen bertahun ku wirid di angin-angin malam
Belum sampai padamu
Seperti juga ombak pulang balik ke tepian
Hanya deru zikirku yang menjadi lantang
Seperti pekik pungguk yang memanggil bulan
Tangisku menjadi mengeris lengang
Menunggu-nunggu kau datang
Seperti setelah itu menangkap bayang
Di pancaran cahayaMu yang cerlang
Puisi “Sembahyang Kangen” ini bertemakan tentang ibadah atau sembahyang. Penulis puisi menceritakan tentang keinginannya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan agar memiliki hati yang tenang.
Sunyi
Tersebab, Tidak mungkin kita bersama
Maka aku selalu menuliskan syair-syair di hati
Dimanakah kehidupan dunia bisa diatur cocok mauku
Lantas anda serta aku menjadi kita
Hanya bisa memanggil ingatan untuk setelah itu mengusir kesunyian
Tapi ia setelah itu datang tidak pernah sendirian
Selalu ia beserta kerinduan
Terbayang suatu hari tangan kita terkait
Terlelap-lelap bersama dibawah saku langit
Sunyi ini setelah itu selalu mengantarkanku padamu
Puisi “Sunyi” mempunyai tema tentang kesedihan yang di mana penulis mau menceritakan tentang bahwa ia tidak dapat bersama dengan seseorang yang dicintainya, sehingga merasa sepi. Buat menghilangkan rasa sepi itu ia menuliskan puisi untuk seseorang yang dicintainya itu.
Saya Mencintaimu
Saya sanggup bernarasi serta bercerita
Saya sanggup berimaji serta sanggup berpuisi
Menuangkan segala kata-kata di hati
Padamu aku sungguh mencintai
Luasnya benua setelah itu tidak seluas harapanku
Indahnya senja setelah itu sama indahnya dengan puisiku
Saya lumpuh kalau aku jadi kehilangan
Kehilangan segala urusan bait-bait
juga kehilangan cinta sepertimu
Puisi “Saya Mencintaimu” ini dapat dibilang mempergunakan tema jatuh cinta. Penulis puisi merasa jika dirinya akan merasa tidak berdaya apabila harus kehilangan seseorang dicintainya.
Bintang Buat Sahabat
Malam sepi ini menarikku untuk keluar dari rumah.
Kupandangi Langit malam yang bertaburkan Bintang
tidak terhitung jumlahnya
Andai aku seorang bidadari
Kuterbangkan aku serta sahabatku ke langit ketujuh
Kuraih bintang-bintang terindah,
serta kupersembahkan untuk ia sahabatku
yang selalu menemaniku.
Puisi dengan judul “Bintang Buat Sahabat” bertemakan tentang persahabatan. Penulis mau memberikan bintang untuk sahabatnya dikarenakan sudah bersama dengan dirinya dalam waktu yang cukup lama.
Di Koridor Sekolah
Apa kabar Kau yang di sana?
Tahukah anda, bahwa Saya selalu tidak percaya dengan seluruh ini
Setiap pulang sekolah aku setelah itu selalu di sini
Dikarenakan di tempat ini, Di koridor sekolah kita selalu bersama,
Bermain, serta tertawa
Walaupun ragamu entah dimana
Serta jiwamu telah melayang-melayang
Tapi dalam hati serta pikiranku masih terdapat kau, sahabat
Puisi “Di Koridor Sekolah” bertemakan tentang persahabatan. Walaupun sama-sama bertemakan sahabat dengan puisi “Bintang Buat Sahabat”, tetapi puisi “Di Koridor Sekolah” mengisahkan persahabatan yang berawal dari pertemuannya di sekolah.
Baca juga: Snaptik untuk Download Video TikTok HD Tanpa Watermark
Motivator Sejati
Sang sahabat utusan Tuhan
Bujukan serta nasihat yang engkau beri
Jadikanlah sosok yang berarti
Guna dewasaku di masa depan
Motivator sejati
Kau beri penataran serta ciptakan solusi
dari perangkap kehidupan yang membelenggu pemikiran
Semangat motivasi tidak henti
Dari pengalaman yang kau beri
Ikhlas serta tulus arahanmu
Tuk raih tujuan hidupku
Motivator sejati…
Jangan kau pergi
Dari kehidupan ini
Tinggalkan ku sendiri
Urai muslihat berduri
Dalam sepinya ide yang kumiliki.
Puisi “Motivator Sejati” mempunyai tema tentang motivasi. Pada puisi ini, penulis puisi mau mengisahkan tentang sahabat yang menjadi motivator untuk dirinya agar dapat menjalani hidup yang penuh rintangan ini.
Penghianatan Sahabat
Kau hadir
Dalam suka serta dukaku
Di kala sedih kau terdapat
ku suka kau juga terdapat
Kau, sahabatku
Dulu…
Secercah tawamu yang indah setelah itu selalu menggelitik jiwaku untuk tersenyum
Tapi kini seluruh berubah
Hitam tidak jadi putih kembali
Selama ini…
Kutahu benar sifat-sifatmu
Akan tetapi ku keliru bahkan, bahkan aku tahu sifat aslimu
Telah dibikin akan mata ini, Rasanya tidak akan bisa kubedakan
dimana kebaikan asli serta mana yang palsu
Kau tusuk aku dari belakang serta beberkan kejelekanku
Sungguh tidak ku sangka
Kau balas persahabatan ini dengan itu
Mungkin hanya seperti itu saja arti sahabat bagimu.
Puisi dengan judul “Penghianatan Sahabat” mempunyai tema yang berupa pengkhianatan. Pada puisi ini, penulis menceritakan tentang sahabatnya yang menyebarkan kejelekan dirinya kepada orang lain.
Menangislah Sobat
Tidak bisa ungkap dengan kata apapun
Hal Ini memang sangat membosankan
Hal Ini begitu melelahkan
Bahkan, hal ini menjadi sangat menjengkelkan
Tubuh seakan beku dalam bongkahan es
Ia membeku tidak tahu kapan akan mencair
Yaa… itu benar sobat
Itu seluruh setelah itu seperti sorot lampu panggung tanpa penonton
Menerangi tubuhmu di dalam kegelapan
Terdiam bisu tanpa senyum serta air mata
Ini sungguh sangat menyedihkan..
Akan tetapi.. ingatlah sobat..
Kau tidak sendiri, tidak berdiri sendiri di kegelapan itu
Teteskanlah air matamu kalau hatimu menjadi terisak
Berteriaklah sepuasmu kalau hatimu memanas
Dikarenakan itu setelah itu akan membuatmu lebih baik
Puisi dengan judul “Menangislah Sobat” mempunyai tema yang tidak jauh berbeda dengan judulnya, adalah kesedihan. Puisi ini menceritakan seseorang yang sedang memperbolehkan sahabatnya untuk menangis agar hati serta pikirannya menjadi lebih baik.
Puisi-Puisi Doa Buat Sahabat
Tuhan terimakasih ku katakan…
Kau hadirkan ia menjadi sahabatku…
Tuhan terimakasih….
Kau hadirkan ia menjadi terangku…
Sehingga tampak jelas kemana jalanku kemana aku ayunkan langkahku…
Berikanlah dia sinar cahaya-Mu serta tambahkan cantiknya
Berikanlah dia suaraMu serta tambahkan akal serta bijaknya
Berikanlah dia kekayaan-Mu serta tambahkan rezekinya
Berikanlah dia jalan-Mu serta bukakan jodohnya
Berikanlah dia nafasMu serta panjangkan umurnya
Beliau yang semalam
Tersenyum di dalam mimpiku.
Puisi dengan judul “Puisi-Puisi Doa Buat Sahabat” bertemakan tentang doa atau kebaikan. Pada puisi ini, penulis puisi digambarkan sedang berdoa untuk sahabatnya agar selalu diberikan kemudahan dalam menjalani kehidupan ini.
Baca juga: 30 Aplikasi Download Film, Bisa Nonton Di Mana Saja!
Buku Terkait Puisi
Menulis Kreatif serta Berpikir Filosofis
Anda tidak suka teori tapi tetap mau belajar menulis serta berpikir filosofis? Kitab ini:
- Mulai dari intuisi, baru beranjak pada abstraksi.
- Dimulai serta diakhiri dengan latihan.
- Memberi latihan berpikir filosofis dalam terapan di dalam cerita (karya sastra)
- Cocok untuk menulis sebagai sarana menemukan serta mengaktualisasikan diri yang otentik.
- Membuktikan bahwa kita dapat menulis tanpa harus punya ide yang jelas untuk mulai (sebab menulis justru adalah merupakan proses penjernihan ide).
Menulis Dalam Kepala
Menulis dalam kepala (MDK) itulah cara menulis yang paling mudah untuk menulis cepat. Maksudnya menulis dengan cara menuangkan seluruh isi yang terdapat di dalam kepala. Enhancing nanti belakangan supaya tidak mengganggu aliran tulisan.
Ketika menulis buku ini, saya tahan duduk berjam-jam, saya tulis apa yang terdapat di kepala saya. Salah ketik serta lain-lain saya biarkan saja, sebelum kepala saya. Jika terdapat istilah atau materi yang nggak tahu saya kasih titik titik. Setelah selesai tulisan kemudian saya membaca literatur, mencari di google jika terdapat bahan yang kurang. Tahap akhir baru revisi atau modifying.
Menulis Kreatif Sastra serta Sejumlah Mannequin Pembelajarannya
Menulis Kreatif Sastra serta Sejumlah Mannequin Pembelajarannya, terdiri dari 1 bab pendahuluan serta 3 bab berturut-turut membahas unsur serta mannequin pembelajaran Penulisan puisi, cerpen serta naskah drama. Kitab ini hadir untuk membawa guru dalam petualangan serta suasana belajar yang lebih mengedepankan aspek penggalian kemungkinan diri. Guru tidak hanya bergelut dengan materi (teori) bahasa serta sastra. Guru diajak untuk memahami kegiatan belajar sastra Indonesia berdasarkan kehidupan sehari-hari. Guru akan lebih terasah untuk menggali kemungkinan menulis sastra siswa dengan suasana belajar yang menyenangkan.
Andri Wicaksono, M.Pd, lulus sarjana dari Jurusan Pendidikan Bahasa serta Sastra Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta serta magister dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Kini ia adalah dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa serta Sastra Indonesia STKIP PGRI Bandar Lampung, Indonesia.
Menulis Kreatif Panduan Penulisan Ilmiah
Kitab ini sengaja disusun sebagai kontribusi dalam merayakan iklim akademis di area kampus, terutama di kalangan mahasiswa. Serempak, buku ini juga dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan menulis ilmiah di kalangan mahasiswa.
Buat mencapai kedua maksud ini, buku ini dilengkapi dengan contoh sebagai simulasi yang mempermudah mahasiswa memahami sekaligus mempraktikkan penulisan ilmiah. Sebagai proses kreatif, penulisan ilmiah menuntut kreativitas mahasiswa. Membaca buku ini saja tidak cukup. Mahasiswa harus membaca banyak literatur serta media massa agar mempunyai perspektif kuat dalam penulisan.
Novel Saya Menulis Maka Saya Terdapat
Menulis itu bukan cuma sulit, tapi sulit sekali. Terdapat juga yang bilang, menulis itu gampang. Bahkan, gampang sekali. Kitab ini tidak membenturkan dua pendapat itu. Tapi, mengungkapkan perihal “menulis itu membaca berulang-ulang”.
Berkarier di dunia kepenulisan sejak 1986, Kang Maman pun membuka rahasia sederhana “mengail 100 ide dalam sehari”. Bukan omong kosong, 24 buku tercipta dalam 8 tahun adalah salah satu buktinya. Belum terhitung karya tulisnya yang tertuang di berbagai media, dialihwahanakan menjadi lirik lagu, acara radio serta televisi berbagai genre, pertunjukan panggung, serta ratusan film pendek melalui competition film pendek yang diadakan Gramedia serta belasan karya akhir mahasiswa institut seni di Yogyakarta.
Bagi Kang Maman, “Menulis itu mengasyikkan, menghasilkan serta membahagiakan.” Ia bagikan hal itu di buku ini, agar seluruh orang dapat menulis serta berbahagia.
Itulah sejumlah contoh puisi pendek berbagai tema. Setelah mengetahui contoh-contoh puisi di atas, apakah anda mulai tertarik untuk membuat puisi?