KegiatanLingkungan HidupTata Ruang

Audiensi dengan PT.Multi Energi Nabati Terkait Penanganan Sampah Menjadi Energi Terbarukan

Jakarta, 31 Agustus 2018

Kedeputian bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup menerima audiensi dari PT. Multi Energi Nabati terkait usulan solusi alternatif pengolahan sampah menjadi energi terbarukan berupa bahan bakar cair dan kimia. Audiensi tersebut diterima langsung oleh Deputi Gubernur bidang TRLH dengan didampingi Asisten Deputi Gubernur bidang Tata Ruang serta staf Kedeputian.

Pada tahun 2015, teknologi tersebut pertama kali coba diimplementasikan di Canada oleh perusahaan Enerkem. Proses ini dapat menghasilkan Ethanol, Bensin dan juga dapat memproduksi plastik kembali. Akan tetapi, fokus yang ingin ditekankankan yakni lebih kepada produksi Ethanol. Hal tersebut dikarenakan nilai jual Ethanol yang jauh lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan nilai jual dari proses pengelolaan limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Perlu diketahui bahwa bahan baku Ethanol hanya dapat diproduksi melalui MSW (Municipal Solid Waste)/sampah perkotaan. PT. Multi Energi Nabati mencoba menginisiasi hal tersebut dikarenakan banyaknya timbunan sampah di DKI Jakarta yang setiap harinya dibuang percuma ke TPA Bantar Gebang Bekasi. Setidaknya terdapat 7000 ton sampah yang dihasilkan DKI Jakarta per-harinya. Dari hasil proses teknologi tersebut dapat menghasilkan 170.000 Liter Ethanol yang dihasilkan dari 500 ton sampah kering.

WhatsApp Image 2018-09-06 at 11.38.57 AM

Akan tetapi dibutuhkan biaya yang cukup besar, sekurang-kurangnya 133 juta USD untuk dapat meng-implementasikan teknologi tersebut dan juga membutuhkan luasan area setidaknya 4,5 Ha. Adapun sedikit kendala yakni kurangnya spesifikasi informasi terkait pemilahan sampah perkotaan, dikarenakan karakteristik sampah DKI Jakarta mengandung kadar air sampah sebesar 47%. Kendala lain terdapat pada kurangnya informasi terkait pemanfaatan polutan yang dihasilkan dari teknologi tersebut. Sehingga perlu informasi lebih jelas terkait output dari hasil proses tersebut.

Perlu diketahui bahwa, selama ini DKI Jakarta belum pernah menjajaki kerjasama terkait pemanfaatan sampah menjadi bahan baku Ethanol, sehingga perlu adanya kajian lebih lanjut untuk mengetahui kebermanfaatan yang dapat dihasilkan dari proses teknologi tersebut. Hal ini patut untuk dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif penanganan sampah di DKI Jakarta.

Artikel terkait

Back to top button