BencanaKliping

Bogor dan Jakarta Bentuk Forum Khusus Atasi Masalah Banjir

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat meninjau Bendung Katulampa, Senin (12/2/2018). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengatasi masalah banjir Jakarta.(KOMPAS.com / Ramdhan Triyadi Bempah)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat meninjau Bendung Katulampa, Senin (12/2/2018). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membuka kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor untuk mengatasi masalah banjir Jakarta.(KOMPAS.com / Ramdhan Triyadi Bempah)

BOGOR, KOMPAS.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedanmengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang sigap memberikan informasi saat Bendung Katulampa berstatus Siaga Satu, beberapa waktu lalu.

Anies menceritakan, ketika ketinggian muka air di Katulampa mencapai 220 centimeter, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menghubunginya lewat telepon.

“Hari ini, tepat seminggu yang lalu, kira-kira di jam ini juga, Pak Bima telpon saya. Bilang, Katulampa sudah 220 centimeter. Waspada banjir,” kata Anies, di Bogor, Senin (12/2/2018).

Anies mengatakan, kedatangannya ke Kota Bogor untuk membahas penanganan banjir Bogor-Jakarta. Dirinya menyebut, persoalan banjir memang menjadi salah satu program prioritasnya.

Pinjaman Online Baca juga: Erek erek 2d Bergambar Lengkap

Lanjut dia, dalam waktu dekat, pihaknya akan membentuk forum khusus mengenai penanganan masalah banjir antara Pemprov DKI-Pemkot Bogor.

“Ini salah satu prioritas Pemprov. Nanti, jajaran kita saling komunikasi. Semoga dengan kolaborasi dua wilayah ini bisa lebih baik,” sebut Anies.

Baca juga : Kunjungi Bendung Katulampa, Anies Swafoto Bareng Bima Arya

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pola kerja sama antara dua pemerintahan ini secara gambaran umum adalah duduk bersama mencari solusi mengatasi masalah banjir.

Bima mengungkapkan, ruang lingkup kesepakatan bersama terkait penanganan banjir, diantaranya normalisasi sungai lintas batas wilayah, penataan bantaran sungai Ciliwung, revitalisasi situ-situ (danau), pembangunan kolam retensi, serta pembuatan sumur resapan dan biopori di DAS Cisadane dan Ciliwung.

“Selama ini, pola yang ada kami kirim proposal. Saya ingin format kerja sama yang ada disempurnakan agar lebih dialogis. Kesepakatan awal sudah ada, namun perkembangannya isu naik ketika bencana datang. Ini momentum bagi kita,” tuturnya.

Baca juga :  DKI Rampungkan Road to WTP

Artikel terkait

Leave a Reply

Back to top button