PDAM Tangerang Bantah Pasokan Air ke Jakarta Barat Terhenti
TANGERANG, KOMPAS.com – Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) Tirta Kerta Raharja Tangerang membantah suplai air dari pihaknya untuk wilayah Jakarta Barat terhenti, seperti pernyataan pihak Palyja beberapa hari lalu.
Menurut Palyja, jaringan pipa PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang mengalami kebocoran dan menyebabkan aliran air di sejumlah kawasan di Jakarta Barat terhenti beberapa hari ke depan.
“Enggak ada yang terhenti. Kami tetap suplai air sesuai perjanjian, yakni 75 liter per detik untuk kebutuhan di Jakarta,” kata Direktur Teknik PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang Ida Farida, saat ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (25/9/2017) sore.
(baca: Warga Cengkareng Diminta Antisipasi Terganggunya Pasokan Air Bersih)
Kebocoran jaringan pipa PDAM Tirta Kerta Raharja, kata Ida, tidak mengganggu suplai air untuk kebutuhan warga di Jakarta Barat.
Menurut Ida, selama puluhan tahun terakhir, suplai air untuk DKI Jakarta bergantung pada daerah di sekitarnya karena Jakarta tidak memiliki sumber air baku.
“Kami biasa suplai air untuk Jakarta sampai 85 liter per detik, adanya bocor seperti ini hanya mengurangi lima liter per detik. Dan biasanya kami tidak pas 75 liter per detik, kami kasih lebih di kisaran 77 sampai 85 liter per detik, jadi bocornya tidak signifikan,” ujar Ida.
Ida mengaku tidak mengerti mengapa Palyja menyatakan pasokan air ke Jakarta Barat terhenti akibat kebocoran jaringan air PDAM Tirta Kerta Raharja Tangerang, pada Jumat (22/9/2017).
Berdasarkan keterangan tertulis Palyja, pasokan air bersih di Jakarta Barat akan terganggu hingga Kamis (28/9/2017).
Bahkan, Palyja menyertakan kawasan yang terdampak terhentinya aliran air bersih, seperti di Rawa Buaya, Cengkareng Timur, Cengkareng Barat, Tegal Alur, Kamal, Pegadungan, Kalideres, Semanan, Cengkareng Barat, Duri Kosambi, dan sekitarnya.
Sementara kawasan yang mereka sebut suplai air bersihnya berkurang adalah di Kedoya Utara, Kedaung Angke, Kapuk, dan sekitarnya.