Hutan Kota Bekasi Diuruk, 85 Batang Pohon Mahoni Mati
BEKASI, KOMPAS.com – Hutan Kota Bekasi menjadi satu area dengan Stadion Patriot menjadi salah satu lokasi masyarakat untuk sekadar bersantai maupun berolahraga.
Namun, seperti yang dijelaskan Pengawas Hutan Kota Bekasi, Yamin, beberapa batang pohon di hutan kota itu ternyata sudah mati.
“Kemarin ada pengurukan tanah supaya area lokasi hutan enggak banjir. Akhirnya diuruk tapi berdampak pada pertumbuhan pohon dan membuat pohon jadi mati,” ujar Yamin saat ditemui di Hutan Kota Bekasi, Jumat (8/9/2017).
Yamin menjelaskan, pohon- pohon mahoni yang berada di hutan kota ini kebanyakan sudah berusia lebih dari 20 tahun.
Baca: Pemkot Bekasi Akan Tindak Tegas Pencuri Burung di Hutan Kota
Total pohon mahoni sendiri di Taman Hutan Kota Bekasi berjumlah 275 batang dan 85 pohon di antaranya sudah mati.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, puluhan pohon mahoni yang disebut sudah mati itu memang terlihat berbeda dengan pohon lainnya.
Pohon yang sudah mati berderet dan terlihat jelas pohon-pohon tersebut sudah tak tumbuh lagi. Pohon mahoni itu memang masih berdiri dengan kokoh, namun tak lagi terlihat segar.
Tak ada lagi daun sehelai pun tersisa di ranting-rantingnya. Satu-satunya yang tersisa hanyalah batang-batang pohon berwarna coklat gelap.
Sementara itu, kata Yamin, UPTD Taman Hutan Kota Bekasi sudah melakukan penggantian tambal sulam.
UPTD Taman Hutan Kota sudah menanam pohon sejenis dan bahkan beberapa tanaman sudah diganti.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Jumhana Lutfie membenarkan soal banyaknya pohon mahoni yang mati.
“Tanaman mati karena sebelumnya diuruk, tapi saat itu enggak tahu kalau tanah urukannya adalah air sedimen kali. Sedimen kali kan ada pengendapan, jadi panas, makanya mati tanamannya,” kata Jumhana.
Baca: Ratusan Burung Dara di Hutan Kota Bekasi Hilang, Diduga Dicuri
Dia mengatakan, telah memerintahkan UPTD Taman Hutan Kota Bekasi untuk menanam kembali tanaman untuk menggantikan pepohonan yang mati.
Jumhana mengakui, kematian puluhan pohon mahoni tersebut terjadi karena kurangnya kemampuan pemerintah dalam memilihara Hutan Kota Bekasi.