Djarot: RPTRA Kalijodo Tempat Pertemuan Warga Tanpa Sekat
JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak-Ruang Terbuka Hijau (RPTRA-RTH) Kalijodo merupakan tempat bertemunya warga tanpa mempermasalahkan perbedaan.
“Kalijodo di situ bertemu seluruh warga tanpa membeda-bedakan, tanpa ada yang menyekat-nyekat, tanpa mengotak-kotakan satu sama lain,” ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (7/9/2017).
“Semuanya masuk di situ, mulai dari (pemakai) sandal jepit, warga biasa, sampai dengan mereka yang kaya. Mulai dari orang Indonesia sampai luar di situ,” ucap Djarot lagi.
Djarot pun merasa senang karena seniman Respati Teguh Santoro Ostenrik menyumbangkan ” Patung Menembus Batas” ke Kalijodo.
(baca: 4 Batu dari Tembok Berlin yang Disumbangkan ke Kalijodo Senilai Rp 62,3 Miliar)
Patung berbahan batu dari Tembok Berlin itu diharapkan bisa memperkuat keberagaman yang ada dan menjadi simbol perdamaian.
“Berjodohlah di situ supaya perdamaian Indonesia dimulai dari Kalijodo seperti ini, sebagai lambang pengingat atas karya Pak Teguh Ostenrik yang sangat luar biasa,” ucap Djarot.
Setiap segmen Tembok Berlin itu memiliki berat 2 ton, sementara berat 14 figur manusia baja mencapai 700 kilogram.
Patung Menembus Batas rencananya akan diarak dari bengkel seni milik Teguh yang terletak di daerah Pondok Petir, Depok, Jawa Barat, menuju Kalijodo menggunakan 4 unit truk tipe flat back.
Karya itu akan diresmikan pada Oktober 2017 sebelum masa jabatan Djarot berakhir.