KegiatanLingkungan Hidup

Pemerintah Provinsi Dki Jakarta, Usaid Iuwash Plus Dan Jica Gelar Lokakarya Pengembangan Grand Design Air Minum Dan Sanitasi Jakarta

20170830_092614

Rabu, 30 Agustus, 2017.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan USAID IUWASH PLUS dan JICA menggelar lokakarya 1 hari untuk mendiskusikan kondisi, isu, dan upaya penanganannya terkait terkait air minum dan sanitasi dengan berbagai pemangku kepentingan baik Pemerintah Pusat, Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), serta perwakilan lembaga non pemerintah. Lokakarya ini menjadi bagian upaya penyusunan Grand Design Air Minum dan Sanitasi Jakarta. Acara ini akan dilaksanakan di Hotel Borobudur, 30 Agustus 2017, jam 8.30 – selesai.

DKI Jakarta menghadapi perkembangan dan perubahan kota yang sangat dinamis. Pertumbuhan penduduk dan pemukiman di Jakarta butuh dukungan kapasitas layanan lingkungan. DKI Jakarta masih memiliki wilayah yang dikategorikan sebagai daerah kumuh dengan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang perlu mendapat perhatian terkait ketersediaan air minum dan sanitasi yang aman. Pada tahun 2014, proporsi keluarga yang belum mempunyai akses air minum yang aman masih cukup besar yang mencapai 8,5%. Sementara proporsi keluarga tanpa akses sanitasi yang memenuhi syarat (termasuk masyarakat yang Buang Air Besar Sembarangan/BABS dan rumah tanpa tangki septik di sepanjang sungai dan kawasan kumuh)  juga masih besar yang mencapai 8,7%.  Fasilitas sanitasi yang belum memadai mengakibatkan tingginya kontaminasi E-Coli pada air tanah. Pemprov DKI Jakarta melakukan pemantauan di 80 titik di 21 daerah aliran sungai, dan dari 14 titik pantau, semua titik menunjukkan konsentrasi Total Coliform berada diatas ambang baku mutu yang ditetapkan yaitu: 100.000/100 ml dibanding baku mutu 2.000/100 ml (BPLHD Provinsi DKI Jakarta, 2014).

Menyadari kondisi ini, pemerintah provinsi DKI Jakarta terus berbenah untuk meningkatkan sistem layanan air minum dan sanitasi bagi warganya. Pemerintah DKI berkomitmen untuk menyusun dokumen Grand Design air minum dan sanitasi DKI Jakarta, yang akan menjadi komitmen bersama untuk peningkatan ketersediaan akses air minum dan sanitasi bagi penduduk DKI Jakarta, terutama masyarakat miskin dan rentan. Grand Design ini akan menjadi salhsatu masukan rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta 2018-2022.

20170830_094202 20170830_094306

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Oswar Mungkasa mengatakan Pemerintah DKI Jakarta membutuhkan masukan dari berbagai pihak, termasuk mitra dan donor yang bekerja di sektor air minum dan sanitasi, seperti USAID IUWASH PLUS, JICA, dan mitra lainnya. “DKI Jakarta memerlukan acuan untuk menyusun program dan kegiatan air minum dan sanitasi yang dapat menjawab kondisi dan realitas yang ada, dan juga untuk mengoptimalkan sinergi dan kolaborasi antar OPD dan pelaku lainnya”. “Acuan tersebut berupa peta interaktif yang dapat menunjukkan kondisi layanan air minum dan sanitasi di Jakarta, dan parameter lain yang mempengaruhi misalnya angka penyakit terkait air dan sanitasi, kualitas air sumur, sungai, dan lain-lain. Peta interaktif tersebut memunculkan isu-isu yang perlu dibahas bersama untuk menyusun dan menyepakati penanganannya, yang dilakukan dalam Lokakarya hari ini. Hasil dari lokakarya ini akan digunakan untuk menyusun “Grand Design Air Minum dan Sanitasi” yang diharapkan dapat menjadi acuan OPD terkait dalam mengusulkan program dan  kegiatan untuk sektor air minum dan sanitasi dalam RPJMD 2018-2022” Ujar Oswar.

20170830_094827 20170830_111517

Artikel terkait

Leave a Reply

Back to top button