10.000 Warga Rusun Terdata Sistem Presensi Elektronik
JAKARTA, KOMPAS.com – 10.000-an warga penghuni rumah susun (rusun) di Ibu Kota sudah terdata dalam presensi elektronik.
Pendataan dilakukan Bank DKI bersama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) DKI Jakarta.
Direktur Bisnis Bank DKI Antonius Widodo Mulyono mengatakan, hingga kini pihaknya terus mendata warga rusun dengan sistem presensi elektronik.
“Sudah 10.000 sidik jari yang terekam, memang belum 100 persen, tetapi kami terus lakukan pendataan,” ujar Widodo dalam rapat pimpinan (rapim) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/8/2017).
(Baca juga: Tunggakan Rusun Rp 32 Miliar, Lulung Sarankan Harga Sewa Diturunkan)
Menurut Widodo, untuk mempercepat pendataan presensi elektronik terhadap warga penghuni rusun, pihaknya membuka layanan pada akhir pekan.
Widodo mengatakan, warga yang telah terekam sistem ini wajib melakukan presensi dua kali dalam satu bulan.
Tujuannya, memastikan unit rusun yang warga tempati tidak berpindah tangan kepada orang lain.
“Sebulan dua kali mereka harus presensi dengan dikoneksikan antara sidik jari dengan kartu. Kalau berbeda antara sidik jari maka harus dievaluasi,” kata dia.
Saat ini, mesin presensi elektronik sudah terpasang di 23 lokasi rusun milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengawasan terhadap penghuni rusun.