Kliping

PT MRT Berharap Pembentukan Pansus Tak Hambat Pelaksanaan Proyek

pt mrt
Aktivitas pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek pengeboran terowongan untuk angkutan massal cepat (Mass Rapid Transit/MRT) di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016). Pengerjaan proyek MRT fase pertama ini diperkirakan rampung pada tahun 2018.

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar berharap panitia khusus (pansus) yang rencananya akan segera dibentuk oleh DPRD DKI Jakarta tidak menghambat pelaksanaan pembangunan mass rapid transit (MRT) Jalur Selatan-Utara Fase II atau rute Bundaran Hotel Indonesia-Ancol Timur.
Pembentukan pansus diwacanakan karena PT MRT meminta tambahan dana sebesar Rp 11,7 triliun.

“Kalau kami sebagai pelaksana harapannya jangan sampai (proyek MRT) terganggu,” ujar William, seusai mengikuti rapat pimpinan gabungan (rapimgab) di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/3/2017).

William mengatakan bahwa komitmen PT MRT Jakarta yakni memberikan sarana prasarana bagi masyarakat secepat mungkin. William berharap segera mendapat persetujuan DPRD DKI Jakarta agar proyek bisa dikerjakan.

Sementara terkait perizinan penambahan koridor hingga ke Ancol Timur, William memastikan akan mengikuti mekanisme resmi dari DPRD DKI Jakarta. Ia mengatakan bahwa urusan pendanaan ada di wilayah pemerintah dan pihak PT MRT Jakarta akan menurutinya.

“Kami kan instrumen pelaksana, jadi PT MRT melaksanakan apa yang dikatakan pemerintah. Ini kan urusan yang dimiliki oleh pemerintah,” ujar William.

Selanjutnya, William mengatakan PT MRT Jakarta siap untuk mengerjakan proyek terlepas penentuan koridor terakhir akan berada di mana. Menurut dia yang penting adalah selama disediakan lahan untuk tempat kereta berhenti.

Artikel terkait

Leave a Reply

Back to top button