Kliping

Menjamin Teduhnya Pohon

Kesadaran akan pentingnya pepohonan di DKI Jakarta meningkat. Tak sekadar menyegarkan visual kota, tanaman hijau juga membuat Ibu Kota lebih asri dan indah. Di ruang-ruang terbuka dan pinggir jalan, tanaman berfungsi membersihkan udara serta melindungi warga dan bangunan sekitar dari panas. Dalam jangka panjang, pepohonan berkontribusi memperbaiki perubahan iklim.

Hasil penelitian Berman dari Universitas Chicago, Amerika Serikat, menunjukkan, blok kota yang memiliki lebih banyak pohon akan mampu mendorong kenaikan kualitas kesehatan orang-orang yang tinggal di situ hingga 1 persen. Ruang terbuka seluas 1 hektar dengan 16 pohon besar akan mampu menghasilkan 0,6 ton oksigen bagi 1.500 penduduk setiap harinya, selain mampu “menabung” sekitar 900 meter kubik air tanah per tahun dan mengurangi kebisingan hingga 80 persen.

Sebagian besar warga Jakarta menyadari pentingnya pohon di lingkungan mereka. Dari hasil jajak pendapat pertengahan Januari lalu, mayoritas responden (81,8 persen) menilai, kehadiran pepohonan sangat diperlukan di Jakarta. Dari jawaban responden, fungsi pohon yang paling dirasakan manfaatnya adalah sebagai peneduh di jalan, taman, ruang terbuka hijau, serta sebagai paru-paru wilayah.

Menurut laman resmi berita milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, jumlah pohon di Ibu Kota pada tahun 2015 mencapai 1 juta pohon.

Perawatan minim

Sayangnya, perawatan pohon tak memadai. Menurut Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman DKI Jakarta, hingga akhir Desember 2016 ada sekitar 7.000 pohon yang mengalami “gangguan kesehatan”.

Pohon dengan gangguan kesehatan artinya memiliki banyak ranting kering, berdaun terlalu lebat, ataupun batang keropos yang rawan tumbang. Juga faktor usia dan ketinggian pohon sehingga berpotensi tumbang. Bila pohon sudah berusia lebih dari 10 tahun dan sudah lebih dari 15 meter tingginya, ranting dan daun pohon secara berkala perlu dirapikan.

Bagaimanapun, pohon besar yang tak terawat menimbulkan kekhawatiran warga. Hampir separuh responden menyatakan hal itu. Apalagi tahun 2016, hampir di setiap minggu ada berita pohon tumbang. Rata-rata 26 pohon tumbang setiap bulan. Sepanjang tiga tahun terakhir, rata-rata 257 pohon tumbang per tahun. Tujuh dari 10 responden takut dan khawatir berteduh atau lewat di bawah pohon ketika hujan deras dan angin kencang.

Kasus pohon tumbang memang bisa menimbulkan aneka kerugian. Pada awal 2012, saat cuaca buruk melanda Ibu Kota, tak kurang 87 pohon roboh. Tumbangnya pepohonan ini menimbulkan kerugian mencapai Rp 270 miliar, meliputi biaya mengganti pohon baru, memperbaiki fasilitas umum yang rusak, serta kemacetan.

Aspek positif dari kasus pohon tumbang adalah partisipasi warga yang tampak meningkat. Dua dari lima warga responden proaktif melaporkan langsung ke Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman jika ada pohon bermasalah di lingkungannya. Sementara satu dari empat responden lainnya menginformasikan lewat aplikasi Qlue milik Pemprov DKI Jakarta.

Artikel terkait

Leave a Reply

Cek juga
Close
Back to top button