Kliping

Sejumlah Saluran Air Rusak karena Proyek Konstruksi

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah saluran penghubung air di Jakarta Selatan rusak karena proyek pembangunan infrastruktur di sekitarnya. Kerusakan saluran penghubung ini turut menjadi faktor pemicu genangan saat hujan lebat.

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, saluran air yang rusak terkena proyek pembangunan infrastruktur itu, antara lain, berada di Jalan Sultan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah), Jalan Trunojoyo, dan Jalan Iskandarsyah. Jalur itu merupakan jalur pembangunan jalan layang nontol Ciledug-Tendean. “Ini sudah kami bicarakan dengan perusahaan kontraktornya dan mereka sudah sepakat untuk memperbaiki saluran,” katanya, Senin (21/11).

Akan tetapi, perbaikan masih menunggu pembangunan jalan layang itu selesai. Dari pantauan di lapangan, di persimpangan Jalan Sultan Iskandar Muda dan Jalan Ciledug Raya dekat Mal Gandaria City, konstruksi utama jalan layang tersebut terlihat sudah selesai. Namun, para pekerja dan alat berat masih mengerjakan penyelesaian di bagian bawah jalan, seperti membersihkan tumpukan tanah dan material.

Menurut Tri, faktor utama pemicu timbulnya genangan di sekitar kawasan Mal Gandaria City itu karena tingginya volume air Kali Grogol, yang melintasi bagian belakang mal, setiap hujan deras. Saat volume tinggi, permukaan air Kali Grogol lebih tinggi daripada saluran penghubung tersebut. Akibatnya, air dari saluran tertahan tak bisa mengalir ke sungai. “Sebenarnya sudah sangat dibutuhkan pompa dari saluran ini ke Kali Grogol. Sekarang belum ada,” kata Tri.

Sekitar tiga bulan lalu, pemerintah sudah melakukan pengerukan di Kali Grogol di Kecamatan Kebayoran Lama. Upaya ini berhasil mempercepat surutnya genangan. Akan tetapi, genangan masih berulang saat hujan lebat sehingga memicu kemacetan.

Warga setempat, Paima (45), mengatakan, ruas jalan di perempatan Jalan Sultan Iskandar Muda, Jalan Kebayoran Baru, dan Jalan Ciledug Raya itu sudah sejak lama kerap tergenang setiap hujan deras. Genangan semakin parah apabila kisi-kisi saluran air tertutup sampah.

“Kalau saluran ini tertumpuk sampah, pasti akan tergenang. Tapi, kalau bersih, genangan cepat surut atau kalau hujan deras baru ada genangan,” ujarnya.

Berangsur surut

Di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, banjir yang melanda Kecamatan Muara Gembong akibat luapan Kali Citarum berangsur surut, Senin. Genangan air tinggal setinggi 20 sentimeter.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Aspuri mengungkapkan, untuk mengatasi banjir di Muara Gembong, diperlukan sodetan dari Kali Citarum yang dialirkan langsung ke laut. “Untuk membangun sodetan itu tidak mungkin kalau hanya didanai APBD Kabupaten Bekasi. Untuk itu, perlu melibatkan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat,” ucap Aspuri, kemarin.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi, banjir tersebut merendam setidaknya lima kecamatan, yakni Cikarang Timur, Cabangbungin, Kedungwaringin, Muara Gembong, dan Pebayuran. Sekitar 800 keluarga terdampak banjir tersebut.

Artikel terkait

Leave a Reply

Back to top button