Pengerjaan MRT Dinilai Cepat
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengapresiasi pengerjaan proyek kereta ringan (LRT) dan proyek transportasi massal cepat (MRT) yang dinilai berjalan cepat. Presiden yakin kedua proyek itu selesai pada waktu yang ditargetkan. Pemerintah selalu mengikuti kemajuan proyek agar masalah yang mengganjal di lapangan segera teratasi.
”Proyek MRT dari bulan ke bulan saya ikuti dan hari ini saya ingin melihat langsung terutama Stasiun Dukuh Atas,” kata Presiden Joko Widodo, Jumat (30/9), saat melihat terowongan MRT di Dukuh Atas, Jakarta. Presiden di antaranya didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sejak diluncurkan pada 2 Mei 2013, Presiden telah beberapa kali mengunjungi proyek MRT.
Presiden turun hingga ke bagian paling bawah stasiun yang berupa jalur rel MRT. Presiden melihat konstruksi terowongan serta berjalan kaki ke arah selatan ataupun utara. ”Di sini ada tiga lantai, begitupun untuk terowongannya sudah tembus. Perkembangannya sangat bagus sekali,” kata Presiden.
Presiden yakin, pada 2019, fase pertama proyek MRT Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 kilometer dapat diselesaikan. Penyelesaian pekerjaan konstruksi MRT jalur ini mencapai 54,50 persen.
Presiden juga melihat pengerjaan LRT di Cibubur, tepatnya di sisi Jalan Tol Jagorawi Km 13. Presiden berharap pada 2018 trase Cibubur-Cawang dapat tersambung .
Cipete ditutup
Sementara akses ke Jalan Cipete Raya dari pertigaan Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, ditutup selama empat hari untuk pemasangan gelagar dalam pembangunan jalur layang MRT. Penutupan akses diberlakukan kemarin malam hingga Senin pukul 05.00 pagi.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan, penutupan akses ini bertujuan menjamin keamanan dan keselamatan pelintas serta agar pekerjaan pemasangan gelagar cepat selesai.
Selama penutupan akses, kendaraan dari arah selatan atau dari Jalan TB Simatupang akan berbelok menuju Jalan Cipete Raya dan diarahkan berputar balik di depan Lotte Mart. Adapun kendaraan dari arah Jalan Cipete Raya yang akan berbelok menuju Blok M diarahkan menuju selatan, selanjutnya memutar balik kendaraan di depan Jalan BDN Raya yang terletak di depan SPBU di Jalan RS Fatmawati.
Pengendara dari arah selatan atau arah Jalan TB Simatupang juga dapat mengambil rute alternatif, yaitu melalui Jalan BDN Raya kemudian berbelok ke Jalan Cipete Raya.
Menurut Dono, pemasangan gelagar ini termasuk percepatan pembangunan jalur MRT.
Pelintasan Senen
Di Jakarta Pusat, seluruh kendaraan dari arah Tugu Tani menuju Jalan Letjen Suprapto harus melewati terowongan di Senen mulai Sabtu (1/10) pukul 00.00. Pengalihan arus lalu lintas ini terkait uji coba penutupan pelintasan sebidang di Senen.
Direktur Keselamatan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Edi Nursalam mengemukakan, pada dua pekan pertama, penutupan pelintasan sebidang dilakukan di satu jalur. Setelah itu dilanjutkan arah sebaliknya. ”Kalau (uji coba) berhasil, aturan itu diterapkan permanen,” kata Edi, kemarin.
Pintu masuk stasiun juga dipindahkan ke Jalan Stasiun Senen, sementara pintu keluar di Jalan Letjen R Suprapto.
(MDN/IRE/NDY/C05)