Inovasi Bayar Sewa Rusun
Nomor Telepon Seluler Menjadi Nomor Rekening
JAKARTA, KOMPAS — Perum Perumnas bekerja sama dengan PT Digital Artha Media dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meluncurkan cara baru untuk pembayaran sewa rumah susun. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi besarnya pasokan rumah susun yang akan dibangun ke depan.
“Bagi konsumen Perum Perumnas, metode pembayaran ini cukup unik ketika nomor telepon seluler menjadi nomor rekening. Perumnas tentu tidak ingin tetap konvensional,” kata Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Perum Perumnas Hakiki Sudrajat dalam peluncuran sistem pembayaran transfer pemakai (merchant payment transfer), Senin (30/5), di Jakarta.
Cara pembayaran ini adalah layanan akun virtual dengan tujuan memudahkan pelanggan untuk bertransaksi dengan menggunakan nomor telepon seluler sebagai nomor rekening.
Dalam layanan ini, nomor telepon seluler digunakan sebagai kode bayar bagi pelanggan. Menurut rencana, layanan tersebut dapat mulai aktif pada pertengahan Juni mendatang. Ke depan, selain pembayaran sewa, dengan layanan tersebut dimungkinkan pula pembayaran cicilan rumah.
Menurut Hakiki, melalui kerja sama tersebut, keluarga yang menghuni rumah susun sewa (rusunawa) milik Perum Perumnas akan semakin dimudahkan untuk membayar sewa sebab dapat dilakukan dari mana pun dan kapan pun. Saat ini, Perum Perumnas memiliki dan mengelola 6.000 unit rusunawa di seluruh Indonesia.
Semakin diperlukan
Kebutuhan layanan transaksi digital tersebut akan semakin diperlukan ke depan karena Perum Perumnas secara bertahap diberi tugas oleh pemerintah untuk mengelola 100.000 unit rusunawa yang akan dibangun pemerintah. Saat ini, sekitar 4.000 unit rusunawa yang dibangun pemerintah akan diserahkelolakan kepada Perum Perumnas.
Dengan semakin bertambah banyaknya rusunawa yang harus dikelola, metode pembayaran konvensional berupa pembayaran ke loket atau kantor Perum Perumnas mesti diubah agar semakin memudahkan penghuni.
“Kami mendorong agar orang pun memiliki karier perumahan. Jadi di awal, hanya menyewa rusunawa. Setelah ekonominya membaik, dia dapat membeli rumah sendiri. Jadi tidak selamanya sewa,” kata Hakiki.
Saat ini, angka kekurangan rumah menyentuh 15 juta unit dengan kebutuhan sebesar 800.000 unit per tahun.
Sosialisasi
Pada kesempatan tersebut, Senior Vice President Transaction Banking Retail PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rahmat Broto Triaji mengatakan, pengenalan atau sosialisasi sebuah metode pembayaran baru kepada masyarakat memerlukan proses dan waktu yang panjang. Namun, pihaknya optimistis sosialisasi tersebut bisa dilakukan ke masyarakat.
Dia mencontohkan, pengenalan pembayaran melalui ATM dengan menggunakan kartu memerlukan setidaknya 25 tahun sejak diperkenalkan pada tahun 1990-an.
“Ini adalah edukasi yang berkelanjutan. Sekarang, era digital dengan harga ponsel dan data yang murah, masyarakat tidak hanya bisa menggunakan kartu untuk pembayaran, tetapi juga bertransaksi menggunakan ponsel,” kata Rahmat.
Direktur Utama PT Digital Artha Media Indra Suryawan mengatakan, dengan menggunakan nomor telepon seluler sebagai nomor rekening, proses bertransaksi akan lebih mudah dan cepat.
Menurut Indra, dengan metode pembayaran tersebut, Perum Perumnas akan dapat mengembangkan inovasi lain untuk memudahkan layanan bagi para pelanggannya. (NAD)