DKI Jakarta Terpilih Sebagai Pemenang dari Tantangan Program 100 Resilient Cities yang Dipelopori oleh The Rockefeller Foundation
Pada Hari Rabu, 25 Mei 2016, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Oswar M. Mungkasa melakukan teleconference dengan Daniel Butschek dari The Rockefeller Foundation dan juga Resilient Semarang di Jakarta. Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Oswar Mungkasa, mewakili seluruh jajaran pemerintahan DKI Jakarta hari ini menerima kabar baik yang datang dari program 100 Resilient Cities (100RC) – sebuah program yang dipelopori oleh The Rockefeller Foundation, bahwa ibukota Republik Indonesia ini terpilih untuk bergabung dalam jaringan 100RC untuk membangun ketahanan kota. DKI Jakarta merupakan salah satu finalis dari kota-kota di dunia yang diajak bergabung dalam program 100RC. Sebagai bagian dari program 100RC, DKI Jakarta akan berhak mendapatkan akses kepada berbagai perangkat, pendanaan, sumbangan keahlian teknis dan berbagai sumber daya lainnya guna membangun ketahanan kota dalam menghadapi tantangan di era abad ke-21. Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Oswar Mungkasa, mengatakan bahwa diterimanya DKI Jakarta sebagai bagian dari jaringan program 100RC akan membantu DKI Jakarta dalam menghadapi tantangan ketahanan kota seperti banjir, kemacetan, dan penurunan muka tanah.
Saat ini 50% dari populasi manusia tinggal di daerah perkotaan dan diperkirakan pada tahun 2050 angka ini akan mencapai hingga 70%, dimana seluruh kota di dunia menghadapi kesulitan mempersiapkan diri dalam menghadapi masalah pertumbuhan yang pesat, bencana alam dan bencana yang timbul akibat ulah manusia sendiri. Kota-kota yang baru saja terpilih menjadi bagian dari jaringan program 100RC akan bergabung dengan komunitas global dimana semua anggotanya secara proaktif berkolaborasi guna mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.
Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Oswar Mungkasa berkata: “Terpilihnya DKI Jakarta untuk bergabung dalam jaringan program 100RC tidak hanya merupakan kehormatan namun juga sebuah kesempatan bagi kita untuk memperoleh berbagai akses dan sumber daya dalam membangun DKI Jakarta yang lebih baik untuk sekarang, besok dan generasi selanjutnya. Terpilihnya kami masuk dalam jaringan 100RC menunjukkan kuatnya komitmen DKI Jakarta dalam menghadapi tantangan banjir, kemacetan, dan penurunan muka tanah. Deputi Gubernur Mungkasa melanjutkan penjelasannya bahwa sebagai anggota baru dari 100RC, DKI Jakarta akan bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, baik dari sektor swasta, pemerintah dan lembaga nirlaba dalam mengembangkan dan berbagi perangkat guna merencanakan dan menjawab tantangan seputar ketahanan kota di masa yang akan datang.”
“Kami dengan bangga menyambut bergabungnya DKI Jakarta ke dalam jaringan program 100RC,” ujar Michael Berkowitz, President 100RC. “Kami memilih DKI Jakarta karena kami melihat komitmen yang sangat kuat dari Gubernur dalam membangun ketahanan kota serta diikuti dengan pendekatannya yang proaktif dan inovatif dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada disekitarnya. Kami sudah tidak sabar untuk memulai kerjasama kami dengan DKI Jakarta,” ujar Berkowitz lebih lanjut.
Berkowitz menjelaskan bahwa kota dengan ketahanan yang tangguh adalah kota yang memiliki kemampuan dalam menanggapi keadaan darurat dengan baik serta memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan penduduknya. “Kota dengan ketahanan yang tangguh juga memiliki elemen ekonomi yang beragam, mampu merawat infrastruktur, baik yang dibangun maupun yang alami. Kota tersebut juga memiliki pemimpin yang efektif, pemberdayaan seluruh pemangku kepentingan, dan memiliki sistem perencanaan yang terintegrasi. Semua hal ini adalah bagian penting dari sebuah ketahanan kota.” Tutup Berkowitz.
Tantangan program 100RC tahun ini, yang diikuti oleh lebih dari 90 negara di enam buana di dunia, merupakan yang paling kompetitif dibandingkan dengan tahun sebelumnya. DKI Jakarta terpilih dari lebih 325 kota yang terdaftar dalam seleksi tahun ini dimana penilaian berdasarkan pada keinginan, kemampuan dan kebutuhan untuk menjadikan kotanya memiliki ketahanan dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Dalam proses pendaftaran masing-masing kota memaparkan visi mereka terhadap ketahanan kota, komitmen jangka panjang mereka dalam membangun ketahanan kota melalui kolaborasi dengan berbagai sektor yang ada di masyarakat dan pemerintah, serta perhatian khusus terhadap kebutuhan penduduk miskin dan rentan. Kota-kota ini juga menunjukkan keinginannya untuk menjadi pemimpin dalam hal ketahanan kota, berbagai pengalaman melalui pembelajaran bersama serta menjadi contoh bagi kota-kota lain di berbagai belahan dunia.
Kota yang terpilih menjadi anggota dari jaringan 100RC dipilih berdasarkan rekomendasi dari dewan juri yang mewakili berbagai negara di dunia, antara lain: A. Eugene Kohn, Chairman dari Kohn Pedersen Fox Associates, Acha Leke, Direktur di McKinsey & Co Africa, Co-Founder dari African Leadership Network, Ann Fudge, Vice-Chair and Senior Independent Director dari Unilever, Charlotte Petri Gornitzka, Director-General dari Swedish International Development Cooperation (SIDA) , Dan Doctoroff, CEO of Sidewalk Labs, Dr. Judith Rodin, President dari the Rockefeller Foundation, Kai-Uwe Bergmann, Partner di the Bjarke Ingels Group, Michael Kocher, General Manager di Aga Khan Foundation, Nachiket Mor, Mantan Director dan Anggota Dewan Komisaris, Reserve Bank of India dan Penasihata Senior untuk the Bill & Melinda Gates Foundation, dan Nena Stoiljkovic, Vice President, Global Partnerships di IFC.
Kota-kota yang terpilih sekarang sudah resmi menjadi bagian dari komunitas global yang akan bekerjasama untuk membangun kota dengan ketahanan yang tangguh. Dalam beberapa bulan kedepan, sebagai bagian dari jaringan program 100RC, DKI Jakarta akan resmi menerima dana hibah yang dapat digunakan untuk menunjuk dan melantik seorang Chief Resilience Officer, yang akan menjadi penanggung jawab dalam memimpin proses pembangunan ketahanan kota dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan dari berbagai badan pemerintahan, sektor publik serta beragam komunitas untuk menampung kritikan dan masukan mengenai kotanya. DKI Jakarta juga akan menerima bantuan teknis untuk menyusun Strategi Ketahanan yang akan merefleksikan kebutuhan spesifik kotanya, serta dukungan dan layanan yang dibutuhkan saat tahap implementasi strategi tersebut. Setiap anggota baru dalam program 100RC juga akan memperoleh akses ke 100RC Platform Partners yang ada di sektor swasta, publik, akademik, pemerintahan, dan organisasi nirlaba. Platform Partners ini menyediakan perangkat dan layanan yang bernilai lebih dari US$ 180 Miliar dari berbagai bidang seperti keuangan, teknologi, infrastruktur, penggunaan lahan, serta ketahanan sosial dan komunitas. Tentunya semua kota yang baru bergabung ini juga akan terhubung ke dalam jaringan global sehingga mereka dapat saling belajar dari tantangan dan keberhasilan kota-kota lainnya yang tergabung didalamnya.
Tentang 100 Resilient Cities – Diprakarsai oleh The Rockefeller Foundation
100 Resilient Cities – Dipelopori oleh The Rockefeller Foundation (100RC) bercita-cita untuk membantu kota di seluruh dunia dalam meningkatkan ketahanan dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan fisik yang tumbuh seiring dengan datangnya abad ke-21. 100RC membantu melalui: mendanai Chief Resilience Officer di setiap kota yang juga akan memimpin upaya-upaya peningkatan ketahanan; sumberdaya dalam menyusun Strategi Ketahanan; akses kepada pihak swasta, pihak pemerintah, akademisi, dan perangkat ketahanan lainnya yang berasal dari organisasi nirlaba; dan keanggotaan dalam jaringan global bersama kota lainnya yang terpilih untuk membagi perencanaan, praktek, dan tantangan.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi laman: www.100resilientcities.org