Lintas Wilayah Mulai Hari Ini
Tidak Berjalur Khusus, Warga Ragukan Keefektifan Transjakarta Lintas Provinsi
JAKARTA, KOMPAS — Wilayah Jakarta dan kota-kota di sekitar Jakarta siap terhubung dengan bus-bus baru yang dioperasikan di bawah operasional PT Transjakarta melalui sistem public service obligation. Senin (25/4) ini, uji coba bus integrasi dari Jakarta ke Depok dan Bekasi dimulai.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah, Sabtu (23/4), menjelaskan, layanan integrasi dilayani bus dari Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Seperti diketahui, PPD mendapat hibah 600 bus dari Kementerian Perhubungan.
Bus-bus tersebut secara bertahap diurus administrasinya sehingga PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) sebagai pengguna bus-bus yang dikelola PPD tersebut bisa segera mendistribusikan ke beberapa koridor transjakarta di dalam kota dan juga di rute integrasi antarwilayah.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono, Sabtu, mengungkapkan, rute-rute integrasi Jakarta-Depok atau Jakarta-Bekasi akan dilayani bus-bus dari PPD tersebut.
Uji coba rute integrasi Jakarta-Depok dan Jakarta-Bekasi dimulai Senin ini. Totalnya ada empat rute baru lintas wilayah, yakni tiga rute ke Bekasi dan satu rute ke Depok.
Rute integrasi ke Depok berawal dari Manggarai, Jakarta Selatan, melewati Pasar Minggu dan berakhir di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Sementara rute ke Bekasi terdiri dari rute Bekasi Mal Metropolitan (MM)-Bundaran HI, Bekasi MM-Tanjung Priok, dan Bekasi Timur-Grogol. ”Untuk rute Jakarta-Tangerang dan Jakarta-Bogor menyusul,” ujar Budi.
Andri menambahkan, untuk uji coba itu, 30 bus PPD akan didistribusikan di rute Jakarta-Depok, 20 bus ke rute Jakarta-Bekasi Barat, dan 20 bus rute Jakarta-Bekasi Timur.
”Rute integrasi ini dilayani dengan sistem PSO (public service obligation). Setiap penumpang cukup membayar Rp 3.500, sama seperti tarif bus transjakarta,” ujar Andri.
Tahun ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan mengalokasikan anggaran Rp 1,9 triliun untuk PSO Transjakarta. Layanan angkutan bus lintas provinsi itu diharapkan bisa melayani penumpang komuter dari kota-kota di sekitar Jakarta untuk menuju Jakarta dan sebaliknya.
Karena bus-bus integrasi beroperasi di bawah PT Transjakarta, kata Budi, penumpang tentu saja boleh turun di halte bus transjakarta yang dilewati bus- bus integrasi. Nanti akan ada evaluasi terhadap dibukanya rute-rute bus terintegrasi itu.
Terkait infrastruktur pendukung layanan integrasi, Andri menjelaskan, kota-kota di sekitar Jakarta banyak yang belum memiliki halte tinggi. ”Untuk Bekasi, Summarecon mau membangun halte tinggi. Depok harapannya juga mau membangun,” ujarnya.
Untuk sementara, lanjut Andri, dengan belum adanya halte tinggi, penumpang di Depok hanya bisa keluar masuk bus lewat pintu depan bus dan mengetuk tiket di dalam bus.
Tidak ada persiapan
Menjelang uji coba bus transjakarta lintas provinsi jurusan Depok ini, tak terlihat adanya persiapan khusus di lapangan. Kondisi halte bus di Depok, misalnya, masih sama. Warga juga meragukan efektivitas bus ini karena tak memiliki jalur khusus.
Salah satu warga Pondok Terong, Depok, May (45), Sabtu, mengungkapkan, selama ini dirinya tahu ada bus transjabodetabek yang sudah lama beroperasi. Transjabodetabek berangkat dari Terminal Depok menuju Jalan Ir H Juanda, masuk Tol Cinere-Jagorawi Seksi I dan Tol Jagorawi hingga Halte Pusat Grosir Cililitan (PGC) di Cawang. Tarif yang dikenakan Rp 9.000.
”Langsung sampai di Cawang, jadi lebih cepat. Kalau nanti (bus baru) lewat jalan raya dan enggak ada jalurnya malah kena macet,” ungkap May.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Depok Anton Tofani mengiyakan bahwa mulai Senin ini selain rute transjabodetabek rute Terminal Depok-Cawang, juga akan beroperasi bus transjakarta lintas provinsi rute Depok-Manggarai.
”Kami berharap rutenya (transjakarta) bisa diteruskan hingga Terminal Depok sehingga penumpang tak perlu berganti moda. Jadi, nanti akan dilihat bagaimana permintaan penumpang,” tutur Anton.
Ia menambahkan, dengan beroperasinya bus-bus baru yang mendapat subsidi, tarif bus transjabodetabek Depok-Cawang yang sebelumnya Rp 9.000 direncanakan turun jadi Rp 3.500. Pihaknya masih akan memastikan hal itu Senin ini.
Penambahan sarana
Direktur Eksekutif Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Deddy Herlambang, Sekretaris Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) David Tjahjana, dan Kepala Laboratorium Transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno, yang dihubungi terpisah, Minggu, menyambut positif perluasan area operasi transjakarta.
Namun, pemerintah perlu mencermati perlunya penambahan sarana-prasarana dan potensi benturan bus transjakarta dengan operator lokal di tiap-tiap wilayah mitra.
Menurut Deddy, perpanjangan rute sebenarnya sudah harus dimulai sejak dulu untuk mengintegrasikan transportasi Jabodetabek. Namun, infrastruktur tak segera dibangun dan siap.
David menambahkan, pemerintah perlu terus membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana angkutan umum massal untuk menekan jumlah kendaraan pribadi dari wilayah sekitar ke Jakarta.
Sementara Djoko mengingatkan risiko benturan dengan operator angkutan umum lain di jalur yang sama. Selain dengan operator lokal di Bekasi atau Depok, risiko benturan juga bisa terjadi dengan operator yang beroperasi di rute yang sama saat ini. Namun, kata Djoko, risiko itu harus diambil untuk memperbaiki layanan angkutan umum.
(UTI/HLN/MKN)