Kliping

Warga Kritik Cara Pemindahan

JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah warga RW 004 Pasar Ikan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, mendatangi gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (18/4). Mereka mengadu dan meminta perlindungan ke anggota DPRD DKI terkait relokasi dan penataan Pasar Ikan dan Luar Batang.

“Warga hanya 300-an orang, sementara Polri dan TNI jumlahnya 4.000-an. Ada apa polisi? Ada apa TNI?” kata Upi Yunita, warga RW 004 Penjaringan. Dia hadir bersama 20-an warga dan pengacara yang tergabung dalam Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) DKI Jakarta.

Rombongan diterima Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi serta beberapa anggota Komisi A, yakni Syarif, Petra Lumbun, dan Inggard Joshua.

Ketua Tim Advokasi HAMI Sunandi menyatakan, soal kepemilikan lahan memang tumpang tindih. Namun, warga menilai ada pembiaran selama bertahun-tahun oleh pemerintah sehingga kawasan tak tertata.

Pinjaman Online Baca juga: Erek erek 2d Bergambar Lengkap

Warga juga meminta kompensasi atas bangunan mereka yang diratakan petugas. Selain itu, mereka mengkritik proses sosialisasi, pengosongan lahan, serta pemindahan yang dianggap tidak mempertimbangkan lokasi sumber penghidupan warga.

Prasetio berpendapat, tujuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menata kawasan adalah hal yang baik. Namun, kata dia, caranya keterlaluan. “Kerja di Penjaringan, tetapi tinggal di Cakung. Idealnya direlokasi ke tempat yang tidak sejauh itu,” ujarnya.

Kunjungan warga Pasar Ikan dan Luar Batang ke kantor DPRD DKI Jakarta itu merupakan yang kedua. Sebelumnya, Jumat, sejumlah warga dan pengacara juga datang meminta perlindungan atas rencana pengosongan lahan di kawasan Luar Batang. Mereka berharap ada sosialisasi, proses pengosongan, dan diskusi yang lebih baik.

Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, Senin pekan lalu, menilai cara Pemprov DKI menata kawasan sudah diantisipasi dengan menyiapkan rumah susun, mendata anak sekolah, membantu transportasi, dan usaha warga. Ia menegaskan, penertiban akan terus dilakukan di tanah negara dan lahan yang tak sesuai peruntukan, khususnya ruang terbuka hijau dan biru.

Baca juga :  Jakut Gelar Pelatihan Pemeriksa Data Program Penanganan Kemiskinan

Basuki menyatakan bakal meneruskan penataan kawasan Pasar Ikan hingga sekitar Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman. Ada 10-12 hektar lahan yang akan dibangun untuk menampung nelayan, warga pesisir, dan pedagang. Kawasan itu akan dikelilingi tanggul yang lebih tinggi sehingga aman dari terjangan rob dan luapan sungai.

Basuki menyebutkan, lahan yang dikosongkan dulu adalah perairan. “Kalau tinggal di atas laut (perairan), mana bisa dapat sertifikat? Itu lahan negara,” ujarnya. (MKN)

Artikel terkait

Leave a Reply

Back to top button