Warga Mulai Pindah ke Rusunawa
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta mengklaim 62 keluarga asal Pasar Ikan di Penjaringan, Jakarta Utara, bersedia pindah ke rusunawa meski sebagian lain memprotes relokasi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan Rusunawa Marunda dan Rawabebek untuk menampung mereka.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta Ika Lestari Aji, Kamis (31/3), menyebutkan, warga sasaran penertiban di RW 003 Penjaringan, Jakarta Utara, sukarela pindah ke rusun secara bertahap. Ada 350 unit di Rusunawa Rawabebek, Jakarta Timur, dan 50 unit di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, yang disiapkan untuk relokasi warga Pasar Ikan.
“Kami belum menerima jumlah kebutuhan karena petugas masih mendata warga. Namun, kami mempercepat pembangunan rusun, antara lain 800 unit di Rawabebek,” kata Ika.
Terkait penataan pasca pembongkaran, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama berpendapat, dirinya tidak membutuhkan rencana detail. “Cuma plasa, pasangsheet pile, apa sih yang susah? Kami ratakan, bikin hijau. Tanpa dana dari APBD, bisa, kami pakai dana CSR (dana tanggung jawab sosial perusahaan),” ujarnya.
Selain memperkuat tanggul laut, penertiban juga untuk mengembalikan fungsi lahan sebagai ruang terbuka hijau dan biru, serta menjadi area perluasan penataan Kota Tua Jakarta.
Warga yang bertahan mengatakan, ada perwakilan DPRD DKI Jakarta yang membantu mereka mencari lembaga bantuan hukum. Mereka pun disarankan membuat surat keluhan kepada Presiden Joko Widodo. Di kawasan Luar Batang, ada tim advokasi salah satu bakal calon gubernur Jakarta.
Pemerhati Kota Tua, arkeolog Candrian Attahiyat, yang ditemui di Kafe Historia, semalam, mendukung langkah Basuki. Langkah ini akan membuat ruang sekitar Masjid Luar Batang lebih lapang. “Yang penting Pasar Heksagon, Menara Syah Bandar, tempat pelelangan ikan, dan Museum Bahari tetap berdiri. Keempatnya satu paket cagar budaya di luar Masjid Luar Batang,” tuturnya.
(MKN/WIN/C07)