Lingkungan Hidup

Hari Air Sedunia Tahun 2015

Kerusakan lingkungan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung yang semakin parah, hal ini ditandai dengan fluktuasi debit air yang tinggi antara musim kemarau dan penghujan serta meningkatnya lahan kritis dengan erosi tanah yang tinggi yang mengakibatkan banjir di Ibu Kota Jakarta semakin tak terhindarkan. Belum lagi pencemaran yang terjadi akibat limbah rumah tangga maupun industri, serta sampah yang dibuang ke sungai sehingga kualitas air sungai tercemar menambah DAS semakin tidak sehat.

Untuk menata kembali kerusakan DAS terdapat dua hal penting; yaitu dengan menanggulangi kerusakan DAS ini dari hulu sampai ke hilir dan menanggulangi masalah sampah. Sebagian dari kita menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan sampah, belum lagi sungai sering kali kita jadikan sebagai tempat pembuangan limbah. Kebanyakan air sungai di negeri kita 80% tercemar limbah.

Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai merupakan hal yang paling penting yang harus ditanamkan mulai dari sekarang dan bahkan akan lebih baik dlakukan semenjak dini. Sungai Ciliwung sudah lebih baik pada beberapa tahun terakhir. Dengan angka indeks pencemar untuk katagori tercemar berat pada angka 88% pada tahun 2011 menjadi 32 % pada tahun 2014. Hal ini terjadi, salah satunya adalah karena adanya Gerakan Ciliwung Bersih yang digagas oleh beberapa komunitas peduli Ciliwung yang bekerjasama dengan Instansi Pemerintah.

Gerakan Ciliwung Bersih ini memang menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama. Bukan hanya masyarakat disekitar bantaran sungai yang bergerak aktif akan tetapi diperlukan pula dukungan dari segenap instansi pemerintah dan swasta, agar sungai Ciliwung menjadi bersih, sehat dan indah.

Komunitas-komunitas yang memegang peranan penting dalam terpeliharanya sungai Ciliwung antara lain, Komunitas Ciliwung Condet (KCC) dengan Bapak Kodir, Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Gema Bersuci dengan Bapak H. Royani, KPC Tanjungan dengan Bapak Jumari, Komunitas Petani Masyatakat Jakarta (KPMJ) dengan Bapak Gaung, KPC Muara dengan Bapak Jack, KPC Tanjung Barat dengan Bapak Sarmili, KCP Matpeci dengan Bapak Usman.

Banyak yang telah dilakukan Komunitas Peduli Ciliwung, seperti komunitas Lenteng Agung dengan bank sampah mereka yang bekerjasama dengan swasta membeli sampah mereka. Komunitas Masyarakat Pencinta Ciliwung di Cikoko yang mengolah sampah organik menjadi kompos untuk pertanian perkotaan yang dikembangkan di tepi sungai Ciliwung dekat pemukiman mereka, dan lain-lain aktivitas yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Komunitas-komunitas dengan aktivitas-aktivitasnya yang membantu pemerintah.

Hari ini tanggal 23 Maret 2015 kita berkumpul di KCP Gema Bersuci Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan adalah salah satu bentuk apresiasi kepada Komunitas Peduli Ciliwung. Dengan komitmen bersama, kita semua dapat menjadikan kawasan sungai Ciliwung menjadi kawasan konservasi alam dan keanekaragaman hayati, area wisata dan pendidikan, serta cagar budaya. Berlokasi ditempat kediaman Bapak H. Royani selaku Ketua Komunitas Peduli Ciliwung Gema Bersuci, kegiatan ini diprakarsai oleh Unsur Gerakan Ciliwung Bersih ( GCB ).

Acara dihadiri oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan RI, unsur Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI, unsur TNI, Walikota Jakarta Selatan, Unsur Dinas Kebersihan, unsur Dinas PU, unsur BPLHD, para SKPD, unsur Palyja, unsur Aetra, unsur Kecamatan, unsur Kelurahan, PKK, Karang Taruna, unsur Walhi, unsur Astra International dan masyarakat.

Pemberian Sertifikat dalam rangka Hari Air Sedunia, oleh kepala BPLHD kepada Bapak H. Royani, dikarenakan beliau berjasa dalam penutupan pembuangan sampah ilegal. Acara lainnya yakni : Lomba Mulung sampah, Lomba Memancing, Pemberian Santunan kepada Anak Yatim, Pemberian Kartu Sehat kepada Anak SD, Penyerahan Alat Biopor, Penanaman Pohon, Penebaran Bibit Ikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan,Walikota Jakarta Selatan.

Hasil pemantauan pada kwalitas air Sungai Ciliwung, tingkat pencemarannya sudah mulai berkurang, hal ini terlihat banyaknya jenis ikan yang hidup, dibandingkan beberapa tahun yang lalu tingkat pencemaran masih agak tinggi.

Artikel terkait

Leave a Reply

Back to top button