Peta Banten Lengkap dengan Kabupaten dan Kota
Peta Banten – Banten adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Jawa bagian barat. Apabila dilihat dari peta, Provinsi Banten tampak sempit, namun sebenarnya wilayahnya luas. Pada peta di bawah ini dapat kita ketahui batas-batas prov. Banten. Di sebelah utara laut Jawa, sebelah barat selat sunda, sebelah selatan Samudera Indonesia, serta sebelah timur Provinsi Jawa Barat.
Sedangkan ikon segitiga berwarna hijau muda menunjukkan gunung yang ada di provinsi tersebut. Buat lebih jelasnya, silahkan lihat peta di bawah ini. Berikut gambar peta Banten lengkap dengan letak 4 kabupaten serta 4 kota sebagai wilayahnya.
Daftar Isi:
Peta Banten
Peta Regional
Peta Jawa Lainnya
- Peta Jawa
- Banten
- Jakarta
- Jawa Barat
- Jawa Timur
- Yogyakarta
Peta Banten lainnya
Sejarah Singkat
Banten merupakan salah satu dari 34 provinsi di Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau Jawa, dengan ibukotanya Serang. Provinsi Banten dibagi dalam 4 kabupaten serta 4 kota. Sebelumnya, wilayah ini merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat, katena populasi yang semakin meningkat maka Banten berdiri menjadi provinsi mandiri pada tanggal 17 Oktober 2000.
Pada masa sebelum kemerdekaan, Banten mempunyai catatan sejarah yang unik serta menarik. Konon wilayah tersebut merupakan sebuah kerajaan Islam yang diperintah oleh seorang Sultan.
Sedangkan pada masa kolonial, Banten merupakan wilayah yang diincar oleh bangsa Barat karena posisinya yang strategis sebagai persimpangan perdagangan dunia. Sebagai contoh, wilayah ini pernah dikuasai VOC. Namun masyarakat Banten tidak diam begitu saja, mereka melakukan perlawanan di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1651.
Daftar Kabupaten serta Kota
Kabupaten/Kota | Pusat Pemerintahan |
Kabupaten Lebak | Rangkasbitung |
Kabupaten Pandeglang | Pandeglang |
Kabupaten Serang | Ciruas |
Kabupaten Tangerang | Tigaraksa |
Kota Cilegon | – |
Kota Serang | – |
Kota Tangerang | – |
Kota Tangerang Selatan | – |
Lambang Banten
Seperti provinsi-provinsi lain di Indonesia, Banten juga mempunyai sebuah lambang yang cukup menarik. Di dalam lambang tersebut terdapat berbagai gambar serta warna yang kesemuanya mempunyai arti. Di bawah ini adalah gambar lambang provinsi yang terletak di ujung Pulau Jawa tersebut.
Arti lambang
- Kubah Masjid: melambangkan bahwa masyarakat Banten merupakan masyarakat beragama.
- Bintang bersudut lima: melambangkan Ketuhanan Nan Maha Esa.
- Menara Masjid: melambangkan menara Masjid Agung Banten, yang merupakan penuh semangat tinggi.
- Gapura: yang digambarkan gapura Kaibon yang melambangkan bahwa Banten merupakan pintu gerbang peradaban dunia internasional.
- Padi (kuning) berjumlah 17 serta kapas (putih) berjumlah 8, kelopak (coklat) berjumlah 4, kuntum bunga berjumlah 5, menggambarkan bahwa Provinsi Banten adalah wilayah agraris,
- Gunung (Hitam): menunjukkan kekayaan alam serta kenampakan alam dataran rendah maupun pegunungan.
- Badak bercula satu: melambangkan bahwa masyarakat banten pantang menyerah dalam berjuang menegakkan hukum.
- Laut biru: gelombang putih (berjumlah 17) melambangkan bahwa Banten juga merupakan wilayah maritim yang kaya akan potensi laut.
- Gerigi abu-abu (berjumlah 10): menunjukkan semangat kerja masyarakat Banten dalam membangun dalam berbagai zona industri.
- 2 garis marka (berwana putih): gambaran landasan pacu Bandara Soekarno Hatta.
- Lampu bulat (berwarna kuning/beacon light) menggambarkan pemacu semangat untuk mencapai cita-cita kemakmuran.
- Pita (berwarna kuning): menunjukkan ikatan persatuan masyarakat Banten.
- Tulisan IMAN TAQWA: merupakan landasan pembangunan Banten yang Mandiri, Maju serta Sejahtera.
Bendera Banten
Buat mengetahui lebih lengkap mengenai Provinsi Banten, silahkan kunjungi situs resminya di: bantenprov.go.id
Geografi Banten
Daerah Banten terletak di antara 5º7’50”-7º1’11” Lintang Selatan serta 105º1’11”-106º7’12” Bujur Timur, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000 luas wilayah Banten adalah 9.160,70 km². Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten, 155 kecamatan, 313 kelurahan, serta 1.238 desa.
Wilayah laut Banten merupakan salah satu jalur laut potensial. Selat Sunda merupakan salah satu jalur terus lintas laut yang strategis karena dapat dilalui kapal besar yang menghubungkan Australia serta Selandia Baru dengan kawasan Asia Tenggara misalnya Thailand, Malaysia, serta Singapura. Di samping itu Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa serta Sumatra. Apabila dikaitkan posisi geografis serta pemerintahan, maka wilayah Banten terutama wilayah Tangerang Raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, serta Kota Tangerang Selatan) merupakan wilayah penyangga bagi Jakarta. Secara ekonomi wilayah Banten mempunyai banyak industri. Wilayah Provinsi Banten juga mempunyai beberapa pelabuhan laut yang dikembangkan sebagai antisipasi untuk menampung kelebihan kapasitas dari pelabuhan laut di Jakarta serta ditujukan untuk menjadi pelabuhan alternatif selain Singapura.
Budaya Banten
Kebanyakan anggota masyarakat memeluk agama Islam dengan semangat religius yang tinggi, tetapi pemeluk agama lain dapat hidup berdampingan dengan damai.
Kemungkinan, serta kekhasan budaya masyarakat Banten, antara lain seni bela diri yang berasal dari budaya Sunda Banten adalah Pencak silat, Debus, Rudad, Umbruk, Tari Saman, Tari Topeng, Tari Cokek, Canine-dog, Palingtung, serta Lojor. Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur antara lain Masjid Agung Banten Lambat, Makam Keramat Panjang, serta masih banyak peninggalan lainnya.
Di Provinsi Banten terdapat Suku Badui. Suku Badui Dalam merupakan suku asli Sunda Banten yang masih merawat tradisi antimodernisasi, baik cara berpakaian maupun pola hidup lainnya. Suku Badui-Rawayan tinggal di kawasan Cagar Budaya Pegunungan Kendeng seluas 5.101,85 hektare di wilayah desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Perkampungan masyarakat Badui umumnya terletak di wilayah aliran Sungai Ciujung di Pegunungan Kendeng. Wilayah ini dikenal sebagai wilayah tanah titipan dari nenek moyang, yang harus dipelihara, serta dijaga baik-baik, tidak boleh dirusak.